
GRESIK,BANGSAONLINE.com - Bongkar pasang tanaman di Kota Gresik memicu sejumlah tanda tanya dari masyarakat. Pasalnya kondisi tanaman yang dibongkar masih bagus dan hijau. Hal ini seperti diungkapkan Ny Rosidah, salah satu pengguna jalan saat berhenti di tepi jalan Dr Wahidin SH Kebomas, Rabu (30/8/2017).
Ia menyayangkan 'hobi' bongkar pasang tanaman oleh BLH (Badan Lingkungan Hidup) Gresik lantaran kegiatan tersebut menyedot anggaran dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) hingga miliaran rupiah. "Masak bunga masih bagus dicabut, lalu ditanam bunga baru," cetusnya.
"Alih-alih bongkar pasang itu untuk keindahan kota, tapi nyatanya Gresik sudah tiga kali tak dapat Adipura," kritiknya.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi pada BLH Pemkab Gresik Ardi Setiarto saat dihubungi BANGSAONLINE.com, Rabu (30/8/2017), membenarkan pihaknya tengah membongkar tanaman hias di sepanjang jalan Dr Wahidin SH dan sejumlah titik taman lain. Ia berdalih bongkar pasang itu dilakukan karena banyaknya tanaman yang mati.
"Setelah tanaman dicabut kemudian diremajakan atau diganti dengan tanaman baru. Kami kasih bunga baru. Langkah ini dilakukan agar bunga-bunga di taman di wilayah kota Gresik tetap segar dan hijau," jelas Ardi.
Ardi mengungkapkan untuk pemeliharaan taman di kanan kiri jalan, BLH menganggarkan Rp 7 miliar pada APBD 2017. "Kami akui anggaran kami tahun ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, kisaran Rp 5,5 miliar," pungkasnya. (hud/dur)