GRESIK, BANGSAONLINE.com - Keberadaan bunga di taman-taman kota Gresik nampaknya harus lebih diperhatikan dalam hal perawatannya. Pasalnya, keberadaan makhuk hidup yang menjadi tanggungjawab BLH (Badan Lingkungan Hidup) tersebut banyak yang meranggas, bahkan mati.
Padahal, untuk mendukung program perawatan taman kota dan penghijauan Kota Gresik, BLH mendapat anggaran yang tiap tahun terus naik. Kalau pada APBD 2016 lalu, anggaran untuk pertamanan dan penghijauan kota Gresik dialokasikan Rp 5,6 miliar lebih, tahun ini naik menjadi Rp 7 miliar lebih.
Baca Juga: BLH Gresik Ajak Masyarakat Daur Ulang Sampah
Kepala BLH (Badan Lingkungan Hidup) Pemkab Gresik Sumarno membenarkan kalau banyak bunga di taman kota Gresik yang mati. Ia berdalih kondisi ini dipicu oleh kondisi musim kemarau yang begitu panas. "Panasnya seperti ini membuat tanaman mati," ujar Sumarno kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (15/9/2017).
"Lihat sawah-sawah, tanahnya banyak yang merekah karena saking panasnya. Sama halnya dengan taman bunga banyak yang mati karena panas," cetusnya.
Sumarno mengklaim telah berupaya maksimal untuk merawat bunga tersebut dengan meningkatkan volume penyiraman taman. "Kalau biasanya disiram 1 liter ya ditambah 1 liter sehingga jadi 2 liter," katanya.
Baca Juga: Anggota Komisi VII DPR RI Sorot BLH Gresik, Dinilai Tak Kooperatif karena Enggan Ajukan Bantuan
Sebelumnya, Ardi Setiarto selaku Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi BLH mengungkapkan ada alokasi anggaran Rp 7 miliar untuk pemeliharaan taman kota Gresik pada APBD 2017 ini. Anggaran itu di antaranya digunakan untuk pemangkasan pohon, pemupukan. penyiraman, dan perawatan tanaman bunga yang mati di sejumlah taman kota. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News