BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Pengurus pondok pesantren (Ponpes) Abu Dzarrin Kelurahan Sumber Tlaseh, Desa Kendal, Kecamatan Dander, Bojonegoro berduka setelah insiden tenggelamnya salah satu santri saat mencuci jeroan sapi, Jumat siang tadi (1/9).
Najihul Amin, salah satu pengurus Ponpes Abu Dzarrin saat ditemui di lokasi tenggelamnya M. Khoirur Rozak di Bengawan Solo Desa Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro mengatakan, jika insiden ini merupakan peringatan keras dari Allah SWT agar ke depan lebih meningkatkan keamanan dan kehati-hatian.
Baca Juga: Pencarian Korban Tenggelam di Bengawan Solo Bojonegoro Dihentikan
"Sesuai hasil sidang sebelum Hari Raya Idul Adha, bahwa untuk proses pencucian jeroan hewan kurban bukan di sini (Bengawan Solo,red) tetapi di Desa Bangilan tepatnya di sebuah sungai kecil, dan mereka ini gak tahu tiba-tiba mencucinya di sini," paparnya.
Ia mengatakan bahwa keenam santri termasuk satu korban yang tenggelam itu nekat mencuci di Sungai Bengawan Solo tanpa sepengetahuan pengurus. "Mungkin mereka ingin sambil jalan-jalan karena jarak pondok dengan Bengawan sangat jauh, tetapi ternyata malah tertimpa musibah," ungkapnya.
Berbagai upaya telah dilakukan pihak tim SAR gabungan dari BPBD dan Polres Bojonegoro untuk mencari jasad korban. Mulai sistem lebur air, menyelam hingga menjaring. Selain itu upaya spiritual dari pihak pondok juga terus dilakukan, yakni berdoa di pinggir lokasi tenggelamnya korban serta membuang air yang sudah didoai oleh para kiai.
Baca Juga: Dua Orang di Bojonegoro Tenggelam di Sungai, Satu Korban Berusia 3 Tahun
"Kita kerahkan beberapa santri untuk membantu membaca doa agar jasad Rozak (sapaan akrab korban,red) cepat ditemukan," tuturnya.
Sementara itu, mulai pukul 16.00 WIB puluhan santri Ponpes Abu Dzarrin lainnya terus berdatangan untuk melihat proses pencarian dan membantu membaca doa. Selain itu, sejumlah kiai dan pengurus juga silih berganti mendatangi lokasi. Tampak raut wajah mereka tegang dan sedih. Tidak ada senyum sedikit pun yang terlukis di wajah para santri dan pengurus Ponpes Abu Dzarrin.
Salah satu tim SAR BPBD Bojonegoro, Sukirno mengatakan, jika hingga pukul 18.00 WIB nanti jasad korban belum juga ditemukan maka proses pencarian akan dilanjutkan pada besuk pagi, Sabtu (2/9). "Kalau malam hari kita terbatas penerangan," paparnya. (nur/rev)
Baca Juga: Pencarian Korban Perahu Terbalik di Tuban Dihentikan, 4 Orang yang Dinyatakan Hilang, ini Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News