Kurang Dana, Proyek GMSC Baru Bisa Tuntas Tahun Depan

Kurang Dana, Proyek GMSC Baru Bisa Tuntas Tahun Depan Gedung GMSC, segera dilanjut penggarapannya.

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sempat dikhawatirkan mangkrak, pembangunan gedung perizinan terpadu Graha Mojokerto Service City (GMSC) akhirnya berlanjut. Pihak Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) setempat telah menunjuk PT Ardi Tekindo Perkasa Surabaya (ATP) sebagai mitra pengerja proyek senilai Rp 31.763.752.000 miliar.

Hanya saja, proyek yang diharapkan dapat difungsikan tahun depan tersebut dipastikan tak bakal tuntas tahun ini. Pemkot setempat meninggalkan setidaknya lima item pekerjaan yang dua di antaranya sangat vital karena kehabisan dana.

Baca Juga: Pastikan Hasil Maksimal, Pj Wali Kota Mojokerto Sidak Proyek Strategis

"Sudah muncul pemenang tender proyek ini, yakni PT ATP. Pelaksana ini merupakan rekanan kami dari pekerjaan rehabilitasi trotoar Jalan Gajah Mada tahun lalu," papar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) GMSC, Ferry Hendri, (5/9) kemarin.

Henry mengatakan setidaknya mulai minggu depan pihak kontraktor pelaksana akan mendatangkan sejumlah alat berat ke lokasi proyek di Jalan Gajah Mada. "Mulai minggu depan sejumlah alat berat akan dikirim ke lokasi. Kalau sekarang (di lokasi, Red) belum mungkin masih dibersihkan," imbuhnya.

Menurut Henry, mengacu kontrak yang ada masa pekerjaan yakni selama 120 hari terhitung mulai 31 Agustus-28 Desember 2017. Sementara pekerjaan yang disepakati meliputi struktur pembangunan ruang genset dan ruang panel, arsitek untuk pemasangan keramik, cat, plesterisasi dan pemasangan pintu serta kaca. Pekerjaan lainnya yakni mekanikal plumbing, pengadaan bio septitank, PMK, AC, pompa hibdran, pekerjaan elektrical pekerjaan panel kabel dan lampu penerangan serta penangkal petir.

Baca Juga: Proyek Tugu Alun-Alun Kota Mojokerto dan Sky Walk Kekurangan Anggaran, Dewan: Ada yang Tidak Beres

"Ditambah, elektronika yang meliputi pemasangan kamera pengawas atau CCTV, IP TV, sound sistem, fire detektor dan listrik. Terakhir landscape berupa paving dan aspal," urainya.

Henry menuturkan proyek tersebut akan menyisakan sejumlah pekerjaan. Di antaranya adalah pengadaan eskalator, lift, pagar dan genset. Termasuk satu pos pintu masuk, tahun ini PU akan menyelesaikan dua pos. Satu pos sisanya dilanjut pada pengadaan berikutnya.

Menurut Ferry estimasi nilai kekurangan pekerjaan mencapai kisaran Rp 6-7 miliar. "Dan itu tidak mungkin dianggarkan dalam PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Sebab terkendala waktu pemesanan lift dan eskalator minimal empat bulan. Untuk lift juga harus lolos uji kelayakan Disnaker propinsi. Belum lagi tahapan lelang yang juga butuh waktu panjang," paparnya lebih lanjut.

Baca Juga: Tak Mau Lagi Ada Proyek Gagal di Kota Mojokerto, Dewan Sambangi BPJP

Dalam proyek ini, staf PU tersebut mengklaim telah berhasil menghemat biaya pembangunan sebesar Rp 1 miliar setelah melalui proses negosiasi dengan rekanan. "Sebenarnya pemenang tender menawar Rp 32.720.025.941 miliar, namun kami meneken kontrak Rp 31.763.752.000 miliar setelah melakoni serangkaian proses negoisasi," katanya.

Di pihak lain, anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Edwin Endra Praja berharap proyek tersebut selesai tepat waktu. "Ya harapan kami cuma selesai tepat waktu, itu saja. Selebihnya, jangan sampai di korupsi," pungkasnya. (Yep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO