MALANG (bangsaonline) - Hari ke-2 Lebaran sejumlah tempat wisata di wilayah Malang dibanjiri pengunjung. Meskipun terbilang baru, lokasi wisata yang berada di Kabupaten Malang ini merupakan tempat wisata alternatif yang sangat murah untuk dikunjungi.
Terletak di Dusun Adiluwih Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran, tempat ini tidak sulit untuk ditemukan. Letaknya di selatan setelah stadion Kanjuruhan, Kepanjen.
Baca Juga: Destinasi Wisata Terpopuler di Jepang: Panduan Lengkap untuk Liburan Anda
Wisata Sumber Maron merupakan wisata pemandian alami dengan sumber air yang sangat berlimpah dan sangat jernih.
Komari (35), warga sekitar menyatakan Sumber Maron ditemukan sekitar tahun 2009. "Saat itu airnya hanya digunakan untuk keperluan warga. Namun karena perkembangannya, air yang digunakan dipakai sebagai tenaga penggerak turbin pemutar diesel listrik," ujarnya.
Pembangkit listrik ini bantuan dari pemerintah pusat dan luar negeri yang mampu menjadikan dusun Adiluwih dan desa-desa yang lain menjadi terang benderang. "Hanya saja fasilitasnya ya begini mas, karena itulah yang diandalkan hanya dari karcis masuk lokasi dan pungutan jasa parkir," ungkapnya.
Baca Juga: Geliatkan Wisata Pasca Pandemi, JTP 3 Gelar Dino Night Run
Dari pengamatan bangsaonline, lokasi sumber maron dapat ditempuh dari stadion Kanjuruhan, Kepanjen Malang ke arah Gondanglegi dengan hanya menempuh perjalanan antara 15-20 menit.
Setelah itu akan ditemui sentra penjualan ikan air tawar di sebelah kanan dan kiri jalan dan dari sini dapat bertanya ke warga letak Sumber Maron.
Untuk ke lokasi memang tidak ada papan petunjuk hanya saja kendaraan roda empat dan dua bisa masuk ke dalam desa. Fasilitas jalan desa pun lumayan meskipun aspal jalan banyak yang mengelupas.
Baca Juga: Wisata Sunrise Hill Gedong Songo Semarang, View Bukit Indah dan Harga Tiket di Bulan ini
Dari lokasi parkir roda empat yang disediakan warga, kita berjalan menyusuri gang kecil hingga ke bawah. Jarak menuju lokasi juga terbilang sangat dekat hanya sekitar 500 meter.
Tidak hanya itu, sepanjang perjalanan kita akan disunguhkan pemandangan persawahan yang hijau dengan bentuk terasering (sungai bertingkat,red).
Setelah membayar retribusi Rp 1.000 kita dapat masuk ke lokasi dan menjumpai kolam air dengan air jernih yang keluar dari sumber air tanah yang orang-orang menyebutnya umbulan.
Baca Juga: Resmikan Kampung Tani Jamsaren, Wali Kota Kediri: Cocok untuk Wisata Edukasi Urban Farming
Sayangnya Pemkab Malang kurang peduli dengan wisata alternatif ini. Padahal menurut pengakuan warga, mereka sudah melaporkan ke instansi terkait mulai dari desa hingga kabupaten agar dikembangkan.
"Tidak ada respon mas, padahal potensi air bersihnya sangat berlimpah sampai bisa membuat aliran sungai dengan air yang sangat jernih dan dapat diminum langsung," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News