Ratusan Peserta Ikuti Kuliah Umum SKK Migas di Ponpes Tebuireng

Ratusan Peserta Ikuti Kuliah Umum SKK Migas di Ponpes Tebuireng Ali Mashar, Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) saat memaparkan materi dalam kuliah umum di Ponpes Tebuireng, Rabu (27/9/2017). foto: ROMZA/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan peserta dari berbagai kalangan mengikuti kuliah umum yang digelar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Aula KH Yusuf Hasyim, Ponpes (Pondok Pesantren) Tebuireng Jombang, Rabu (27/9/2017).

Acara yang diikuti ratusan peserta ini juga dihadiri langsung Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Salahudin Wahid (Gus Solah). Adapun salah satu narasumber adalah Ali Mashar, Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa).

Dalam pantauan Bangsaonline.com, mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) yang mayoritas peserta nampak antusias mengikuti kuliah umun itu. Sejumlah pertanyaan dari mereka mewarnai berjalannya forum. Demikian juga dengan para santri yang hadir dalam acara tersebut. Mereka mengikuti kuliah dari awal hingga akhir.

Dalam paparannya, Ali Masyhar mengatakan bahwa migas merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, dan Jawa Timur khususnya. Oleh karena itu masyarakat wajib tahu tentang sumber daya alam tersebut. “Makanya kami menggelar kuliah umum ini. Agar masyarakat mengetahui bagaimana kondisi migas serta seperti apa pengelolaannya. Ini wajib diketahui oleh mahasiswa sebagai generasi muda,” ujar Ali Masyhar, usai acara.

Menurut Ali, berbicara konteks Jawa Timur, tidak bisa dilepaskan dari kultur nahdliyin dan santri. Karena itu juga, santri sudah selayaknya mengetahui kekayaan sumber daya alam di daerahnya.

“Terkait santri, pesantren Tebuireng adalah ikon di Jawa Timur. Makanya dalam kuliah umum tadi kita menghadirkan pemateri yang kompeten di bidangnya. Utamanya tentang pengelolaan migas dan aturan-aturannya,” ungkapnya.

Gus Solah menilai, kuliah umum tentang migas sangat penting bagi santri dan mahasiswa. Karena selama ini mereka masih buta tentang kondisi migas di Indonesia. Pasalnya, materi tersebut tidak diberikan di bangku kuliah. “Dengan adanya materi itu, mahasiswa lebih bisa menyiapkan diri dalam menghadapi persaingan. Jadi, kuliah umum soal migas tersebut sangat bagus bagi mahasiswa dan santri,” tandas Gus Solah. (rom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO