Tersangka, Jonru Tak Menyesal, Al Aidid Ngaku Keturunan Rasul Tapi Dituding PKI

Tersangka, Jonru Tak Menyesal, Al Aidid Ngaku Keturunan Rasul Tapi Dituding PKI Jonru (berbaju hitam dan berkacamata). foto: wartakota/mohamad yusuf

Muannas Al Aidid tentu membantah bahwa dirinya keturunan tokoh Partai Komunis Indonesia, D.N. Aidit, seperti disebutkan Jonru. Menurut dia, Al Aidid adalah marga Arab yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW.

“Al Aidid itu marga Arab yang ada keturunan Rasul, sama seperti Assegaf dan Alatas, bukan Aidit,” ujarnya kepada Tempo, Jakarta, Kamis, 13 September 2017.

Muannas mengaku telah mengirimkan surat terbuka kepada organisasi Islam Rabithah Alawiyah. Lembaga yang berkantor di T.B. Simatupang Jakarta ini menjadi pusat pencatatan keturunan Nabi Muhammad yang ada di Indonesia.

Muannas juga mengirimkan surat terbuka ke perkumpulan keluarga Al Aidid yang ada di Tebet, Jakarta Selatan. Ia juga akan menyampaikan surat kepada penyidik soal fakta namanya tersebut.

Namun surat yang ia kirimkan ke Rabithah Alawiyah belum mendapatkan jawaban. Ia masih menunggu respons dan berharap organisasi Islam tersebut dapat memberikan penjelasan kepada publik untuk meluruskan asal-usulnya. “Bahwa saya adalah anak kandung dari Al-Habib Ahmad bin Abdullah Al Aidid,” kata Muannas.

Sementara Jonru juga membantah dianggap mu’allaf. ”Saya bukan mualaf, masuk islam usia 5 tahun, ikut ortu. Dari hasil belajar, saya makin yakin akan kebenaran Islam,” tulisnya di media social.

Meski demikian ia mengakui pernah makan babi. ”Saya sebagai mantan pemeluk agama Kristen, tentu dulu pernah makan babi. Memang rasanya enak banget. Tapi beberapa bulan lalu saat berkunjung ke Bali, saya jijik banget pas melihat tubuh babi guling dipajang di depan restoran,” tulisnya lagi. ”Ideologi bisa mengalahkan selera makan. Itulah kesimpulan saya.”

”Jadi jika kamu memuji-muji makanan yang jelas-jelas diharamkan oleh agamamu, maaf jika saya harus meragukan ideologimu,” katanya di akun bertanggal 22 Nopember 2014.

Melalui blog pribadinya yang beralamat di Jonru.com, ia menuturkan bahwa dirinya masuk Islam ketika berusia lima tahun. Ia ikut orang tuanya yang saat itu memeluk Islam.

“Yang asli muallaf adalah almarhum Ayah saya,” tulis Jonru. Menurut dia, ayahnya masuk Islam pada usia 43 tahun lalu mengajak seluruh keluarganya masuk Islam.

“Yang jelas, sudah sejak lama ayah saya bergaul dengan teman-temannya yang muslim. Dari merekalah beliau mempelajari Islam,” tulisnya.

Kini Jonru berusia 44 tahun. Berarti Jonru menganut Islam 39 tahun. “Dari segi kriterianya, saya bukan muallaf,” tulisnya lagi.

Menurut dia, muallaf itu adalah orang yang masih goyah imannya. Atau orang yang sedang dibujuk hatinya agar teguh di atas Islam.

Ia mengakui masuk Islam karena ikut orang tua. “Tapi pengalaman demi pengalaman membuat saya yakin akan kebenaran Islam. Jadi sekali lagi, saya tidaklah memenuhi syarat untuk disebut muallaf,” tegasnya. (dari berbagai sumber)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Grebek Kantor Pinjol di Jakarta Utara, Polda Metro Jaya Amankan 99 Pegawai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO