TUBAN, BANGSAONLINE.com - Keberadaan industri banyak memberi manfaat bagi warga sekitar. Namun, keberadaan industri juga patut diwaspadai karena tidak sedikit dampak negatif yang ditimbulkan, salah satunya menjadi potensi ancaman bencana.
Hal ini diungkapkan Bupati Tuban Fathul Huda saat deklarasi Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Jumat (20/10).
Baca Juga: Kades Mlangi Tuban Diperiksa Polisi Terkait Perusakan Rumah Warga
Fathul Huda mengatakan bahwa dibentuknya Destana ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penanganan bencana. Ini juga satu bentuk tahapan sebagai upaya pengurangan risiko bencana di sekitar kawasan industri.
“Lokasi yang dekat dengan perusahaan, warga harus tetap waspada terhadap segala potensi ancaman yang ada. Kegagalan teknologi salah satu dampak dari adanya industri, sehingga dapat menjadi ancaman bencana yang diakibatkan oleh faktor nonalam,” jelas Fathul Huda.
Untuk itu, ia berharap industri yang ada di Tuban ikut berpartisipasi dalam upaya penaggulangan bencana, sehingga tercipta mitigasi terkoordinasi dan terintegrasi antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.
Baca Juga: Diduga Selingkuh, Kepala Dusun di Tuban Dituntut Mundur oleh Warga
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiono, sependapat dengan Bupati. Ia berharap ke depan semakin banyak Destana. “Nantinya kita berharap dengan adanya deklarasi destana ini muncul adanya sikap yang permanen yang nantinya kita harapkan menjadi budaya di masyarakat,” ungkap Joko.
Diketahui, berdasarkan data dari BPBD tahun 2014, di Kabupaten Tuban terdapat 114 Desa yang memiliki kerawanan bencana tinggi; 71 Desa dengan tingkat risiko sedang; dan 113 dengan tingkat resiko rendah. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News