PACITAN, BANGSAONLINE.com - Penyakit leptospirosis ternyata masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di Pacitan. Betapa tidak, di sepanjang Januari hingga November ini sedikitnya sudah didapati 34 pasien terjangkit penyakit yang bakterinya dibawa oleh tikus tersebut. Kini 34 pasien itu menjalani perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Darsono.
Kasie Informasi dan Pengaduan RSUD dr. Darsono, Suyatmi mengungkapkan dari sebanyak 34 pasien penderita leptospirosis itu, enam orang di antaranya meninggal dunia. "Kebanyakan diderita kaum Adam yang mencapai 24 pasien, dan 10 orang pasien perempuan," ujarnya, Senin (27/11).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Yatmi, begitu pejabat eselon IV a itu karib disapa, menjelaskan mayoritas penderita leptospirosis berprofesi sebagai petani, yakni mencapai 27 orang. Mereka kebanyakan berasal dari Kecamatan Tulakan, sebanyak 14 orang, Kebonagung 8 orang, Arjosari 3 orang dan Punung 3 orang penderita.
"Pasien leptospirosis yang dinyatakan meninggal itu kebanyakan ada penyakit lain yang menyertai. Sehingga tidak bisa serta merta divonis karena serangan leptospirosis semata," jelasnya pada pewarta.
Terkait kasus penyakit mematikan itu, Yatmi mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati dalam menjaga kesehatannya. Terlebih saat musim penghujan seperti sekarang ini.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
"Hindari tempat-tempat becek dengan genangan air yang di situ banyak kotoran tikus. Selain itu gunakan alas kaki dan sarung tangan ketika hendak melakukan aktivitas ditempat-tempat berair. Seperti area persawahan misalnya," imbau dia. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News