SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH mengaku all out dalam memenangkan pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno.
Hal itu ia buktikan dengan memasang baliho dan spanduk yang bergambar dirinya dan Gus Ipul-Puti di beberapa ruas jalan di Kota Surabaya. Bambang juga menggerakkan seluruh jaringannya di Surabaya dan daerah lain di Jatim untuk ikut memenangkan Gus Ipul-Puti.
Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI
“Gus Ipul adalah kawan sejak lama. Khusus Mbak Puti, kehadirannya ternyata telah mempersatukan kaum nasionalis, Marhaenis, dan Soekarnois di Jawa Timur,” kata Bambang DH di Surabaya, Jumat (2/2) sore.
Bambang, yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, telah membagikan pengalaman dirinya dengan Puti Guntur Soekarno, saat bertemu di ‘Sekolah Partai’ PDIP di Depok.
Bambang DH tercatat kenyang pengalaman pemerintahan. Ia menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, tahun 2002-2013. Bambang DH juga tercatat diajukan PDIP sebagai Calon Gubernur Jawa Timur dalam Pilkada 2013.
Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...
Selesai wali kota, ia digantikan Tri Rismaharini (Risma). Bambang DH memimpin Surabaya pasca reformasi. Ia dikenal telah meletakkan pondasi pemerintahan yang baik di Surabaya.
“Pada jamannya, Pak Bambang DH telah bekerja keras mengubah Surabaya hingga kemudian terlihat hijau dan bersih. Selain itu juga menjalankan reformasi birokrasi, pemenuhan kebutuhan dasar, kesehatan dan pendidikan,” kata Puti.
Di Wisma Kinasih Depok, tempat ‘Sekolah Partai’, Bambang DH memberikan buku catatan-catatan tentang perubahan di Kota Surabaya. Tahun 2003, misal, ia memulai sistem elektronik dalam pengadaan barang dan jasa, sehingga menekan potensi korupsi lelang proyek secara terbuka melalui internet.
Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre
“Pemerintahan sekarang dituntut untuk transparan dan akuntable. Ini yang kemudian memicu kepercayaan publik dan partisipasi,” kata Bambang DH.
Ia menambahkan, yang paling elementer dari semua perubahan itu adalah niat dan komitmen. Bagi pemimpin pemerintahan, ia harus tahu ke mana arah yang dituju. “Karena pada dia tersedia berbagai kewenangan, termasuk penggunaan anggaran,” kata Bambang DH. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News