Diduga Unggah Video Joget Seronok, 11 Siswa SMA di Blitar Dimintai Keterangan

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Heboh video pelajar di salah satu SMA di Blitar yang melakukan aksi kurang pantas dengan berjoget berpasang-pasangan di dalam kelas membuat Polisi turun tangan. 11 siswa yang terlibat sebagai pemeran dan mengunggah video ke media sosial langsung dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Blitar, Jumat (9/2).

Kapolres Blitar AKBP Slamet Waloya mengatalan, 11 siswa tersebut dimintai klarifikasi dengan didampingi orang tua dan guru. Berdasarkan hasil klarifikasi tersebut, diketahui jika 11 orang yang dipanggil memiliki peran masing-masing dalam proses perekaman hingga penyebaran video yang kurang pantas dilakukan siswa sekolah itu. Dari hasil klarifikasi juga diketahui jika video itu diambil pada Selasa (6/2) lalu di dalam ruang kelas tempat mereka bersekolah.

"11 murid yang diperiksa diketahui 9 di antaranya sebagai pemeran di video, 1 murid sebagai pengambil gambar dan 2 di antaranya yang menyebarkan ke media sosial," terang Slamet, Jumat (9/2).

Dia mengatakan, setelah klarifikasi pihaknya akan mendalami apakah ada unsur pidana atau tidak terkait tersebarnya video itu. Setelah dilakukan klarifikasi akan segera dilanjutkan dengan gelar perkara. Jika terbukti ada unsur pidana maka akan langsung dilanjutkan ke tahap penyelidikan.

"Namun jika tidak ditemukan unsur pidana kita akan ambil langkah lain. Dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pembinaan agar tidak berbuat seperti itu lagi," tegasnya.

Untuk diketahui, warga Kabupaten Blitar sempat dihebohkan dengan beredarnya video kurang pantas yang dilakukan siswa-siswi SMA. Dengan masih menggunakan seragam putih abu-abu mereka berjoget saling berhadapan antara siswa perempuan dan laki-laki. Mereka berjoget seakan sedang menunjukkan adegan bermesraan.

Video berdurasi 14 detik ini juga menjadi buah bibir masyarakat. Yesi Puji Lestari warga Blitar mengatakan, perbuatan yang dilakukan siswa sekolah di video itu sangat memprihatinkan dan tidak pantas dilakukan anak usia sekolah.

"Videonya terkesan seronok dan tidak pantas dilakukan anak sekolah," paparnya. (ina/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News