
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pulau Madura yang terdiri dari empat kabupaten menjadi salah satu perhatian para kandidat pasangan calon (Paslon). Namun sayang ada yang hanya menjadikan Madura sebagai objek saja, bahkan "menghargainya" hanya senilai Rp 1 triliun.
Hal ini memantik reaksi salah satu tokoh Madura, Achmad Iskandar. Pimpinan DPRD Jatim ini menilai pematokan nominal Rp 1 triliun itu tidak manusiawi. Ia mencontohkan, untuk normalisasi Sungai Kemuning di Sampang saja, Pemprov mengalokasikan anggaran Rp 350 miliar. Apalagi untuk pembangunan di empat Kabupaten.
"Kebutuhan masyarakat Madura itu sangat tinggi. Jangan mematok nominal, tapi berikanlah sesuai kebutuhan, dan jadikan wilayah prioritas utama pembangunan," tegas Iskandar saat ditemui di Surabaya, Minggu (11/2).
Ditambahkan Iskandar, tugas berat yang harus dilaksanakan pemimpin Jatim lima tahun ke depan adalah mengentas masyarakat Madura dari kemiskinan. "Setidaknya lima tahun ke depan bisa mengurangi kemiskinan di Madura. Itu targetnya. Jangan dipatok dengan nominal seperti itu," Iskandar menyindir paslon yang menjanjikan program Satria (Rp 1 triliun untuk Madura).
Namun ia tetap optimistis masih ada pemimpin yang menjadikan Madura sebagai subjek dalam pembangunan, tidak hanya sebagai objek. Paslon tersebut adalah Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak, yang diusung Partai Demokrat, Golkar, PPP, Hanura, dan PKPI.
Lanjut Iskandar, hal penting yang harus jadi prioritas agar bisa mengentas kemiskinan adalah meningkatkan pendidikan dan kesehatan.
"Nanti kemiskinan akan terentas jika kedua hal (pendidikan dan kesehatan) ini tercukupi. Kami bangga dengan calon dari Demokrat (Khofifah-Emil) yang telah melakukan navigasi dan inventarisa di kebutuhan masyakat Madura," papar politisi Partai Demokrat ini.
Anggota DPRD Jatim asal daerah pemilihan Madura ini melanjutkan, selama ini perhatian Pemprov Jatim terhadap masyarakat Madura terus meningkat. Dengan navigasi yang sudah dilakukan, ia yakin Khofifah mampu mengangkat derajat masyarakat Madura.
"Saya yakin Bu Khofifah dan Mas Emil bisa mengangkat derajat masyarakat Madura. Sebab, mereka punya konsep dan navigasi program yang jelas," pungkas orang dekat Pakde Karwo tersebut. (mdr/ian)