TUBAN, BANGSAONLINE.com - Warga di Desa Remen dan Desa Mentoso, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban terus berupaya menolak berdirinya kilang minyak Rosneft di desa setempat.
Upaya-upaya dilakukan warga setempat dengan memasang berbagai atribut dan banner bertuliskan penolakan terhadap berdirinya kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) tersebut, Minggu (11/2).
Baca Juga: Terus Dikebut, Pembangunan Kilang GRR Tuban Serap 98 Persen Tenaga Lokal
Berbagai tulisan berisi penolakan dipasang warga di sejumlah titik-titik strategis di sepanjang jalan masuk kedua desa tersebut, di antaranya bertuliskan:
'Rakyat digusur, Pabrik digempur'
'Kami tidak akan jual'
Baca Juga: Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Api Sebagai Penyokong Industri di Tuban Masuki Ranah Diskusi
'Jangan paksa rakyat melepas tanah leluhur'
'Kami menolak kilang minyak!'
Salah satu warga setempat Aguk Nugroho mengatakan bahwa seluruh warga di dua desa kompak menolak rencana pembangunan kilang minyak.
Baca Juga: Kilang Minyak Tuban Butuh Pasokan Listrik Zero Failure, Pertamina Rosneft Gandeng PLN
Hal senada juga disampaikan Hudi Priyanto, pemuda asal Desa Mentoso. "Sebagian besar mata pencaharian warga sebagai petani, sehingga mereka tidak rela bila lahan pertanian yang menjadi sumber penghasilan mereka didirikan pabrik," katanya.
"Di kedua desa ini tidak ada kata-kata menjual tanah, karena warga di sini sudah trauma dengan proyek-proyek yang dulu. Warga sudah jenuh dengan proses pembebasan lahan untuk pabrik," pungkasnya.
Usai pemasangan berbagai atribut penolakan di pinggir jalan, warga melaksanakan ritual tolak balak atau menangkal bahaya dan bencana, dengan mengelilingi beberapa situs yang ada di desa tersebut. (gun/ian)
Baca Juga: Berdayakan Warga Lokal, Pertamina Rosneft Kirim 26 Pemuda Terbaik ke PEM Akamigas Cepu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News