SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Umum Partai Hanura I Gede Pasek Suardika mengatakan Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 ibarat laga El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid. Daya tahan dan kemampuan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno benar-benar diuji untuk merebut suara, hingga keluar sebagai pemenang.
"Kalau saya melihat keduanya ibarat laga El Clasico. Jadi daya tahannya memang benar-benar teruji," katanya saat Rapimda DPD Hanura Jatim di Surabaya, Rabu (21/2).
Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI
Dia mengatakan, partainya solid untuk mendukung Khofifah-Emil dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang. Keduanya dianggap mampu dan punya kapasitas memimpin Jatim.
"Sangat solid dan pak Emil bagaimana muda berkualitas dalam program pembangunan," kata mantan kader Demokrat itu.
Pasek mengancam akan menempuh langkah hukum apabila ada yang mengatasnamakan partai Hanura mendukung pasangan lain di Pilgub Jatim.
Baca Juga: Pemilu 2024, Hanura Target Raih 7 Kursi DPRD Jatim
"Kalau terus bermanauver maka kita akan ada langkah langkah. Dalam undang undang parpol kan jelas yang mengatasnamakan partai mendukung pasangan lain ada sanksinya," tegasnya.
Terpisah, Cawagub Jatim nomor urut 1 Emil Elestianto Dardak menyitir lagu kampanye yang sering dinyanyikan pendukungnya.
"Wis wayahe Bu Kofifah, biyen Pakde sak iki Bude (dalam bahasa jawa yang artinya sudah saatnya Bu Kofifah, Dulu Pakde sebutan akrab Pak Karwo dan sekarang Bude sebutan untuk Kofifah)," ungkap Emil.
Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...
Emil menganggap Kofifahlah sosok orang yang tepat meneruskan keberhasilan yang sudah diukir Soekarwo.
"Kalau kita bicara Jawa Timur, Provinsi ini punya penduduk sebanyak 40 juta. Bila kita bandingkan dengan Malaysia yang penduduknya cuma 30 juta, Belanda cuma 17 juta, kita ini lebih besar dari sebuah negara," tuturnya.
Dijelaskan Emil luasan Jawa Timur juga lebih besar dari Belanda dan separuhnya Korea Selatan, salah satu negara super power di dunia.
Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre
Akan tetapi baru-baru ini Presiden mengeluh, karena ekspor kita ketertinggalan dengan Malaysia yang penduduknya cuma 30 juta, dengan Thailand yang 60 juta dan Vietnam yang 90 juta.
"Oleh karena itu masih banyak PR kita yang harus kita kerjakan untuk Jawa Timur," imbuh Emil.
Keberhasilan yang telah diukir Pak Karwo inilah yang harus kita dorong, dan yang paling tepat mengantikannya adalah sosok Ibu Kofifah.
Baca Juga: Kecam Peristiwa Teror Bom Makassar, Ketua DPD Partai Hanura Jatim: Kami Berduka
Kita yakini sebuah jabatan Menteri Karbinet menjadi seorang Gubernur bukanlah turun jabatan, melainkan sebuah posisi yang sama penting untuk kemaslahatan masyarakat.
Emil mengibaratkan sebuah kesebelasan sepak bola, posisi striker atau pencetak gol bisa saja memposisikan sayap atau pengumpan bila bertemu dengan sebuah tim yang gaya bermainnya tertentu, ungkapnya.
Sedangkan posisi pengumpan ini juga mempunyai fungsi yang tidak kalah penting dari seorang striker.
Baca Juga: Partai Hanura Akan Umumkan Rapor Kinerja Dua Tahun Khofifah - Emil
Kita kenal Jawa Timur sebagai lokomotif perekonomian Indonesia, yang menyumbang 15% perekonomian Indonesia, yang menyumbang 20% perdagangan Indonesia, 25% industri Indonesia.
Tantangan Jawa Timur saat ini akan semakin berat, tumbuh kekuatan ekonomi-ekonomi baru di Asia Pasifik. Dalam era digitalisasi dan otomatisasi beberapa toko yang kalah, retail mulai berubah, Industri mulai sulit bersaing.
"Jawa Timur akan menentukan bagaimana Indonesia kedepannya, maka seorang Kofifah Indar Parawansa yang dulu membangun bangsa kita sebagai menteri sosial, maka kali ini akan membangun negeri ini melalui Jawa Timur," pungkas Bupati Trenggalek nonaktif tersebut. (mdr/ian)
Baca Juga: Ketua Hanura Jatim: Pendukung Jangan Drop, Kelana-Astutik akan Ditetapkan pada 28 September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News