Olah Kerupuk Terung, Tembus Angka Rp 50 Juta per Produksi

Olah Kerupuk Terung, Tembus Angka Rp 50 Juta per Produksi Sateni dengan penjemuran kerupuk terung. foto: dhian bintariana

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Sateni (53), produsen kerupuk Terung sejak 1988, meraih Rp 50 juta perproduksi. Pembuatan kerupuk Terung khas Kenjeran ini membutuhkan waktu setidaknya seminggu, untuk sekali proses. Mulai dari proses penangkapan terung sampai proses penjemuran.

Pertama terung yang telah diambil dari laut dikeluarkan airnya dengan cara ditusuk. Setelah itu pengijakan terung yang berfungsi untuk membersihkan terung dari kotoran. Proses ini setidaknya memakan waktu 30 menit. Setelah warna terung berubah menjadi putih selanjutnya adalah proses pembelahan terung.

Proses pembelahan ini harus dilakukan dengan hati-hati yaitu harus lurus dari gigi ke gigi, karena kalau tidak lurus akan mempengaruhi bentuk kerupuk saat digoreng nanti. Setelah itu proses penjemuran memakan waktu 2-3 hari. Setelah proses penjemuran dilakukan proses perendaman selama satu jam. Kemudian dilakukan proses penapean selama satu malam dan kemudian baru proses penggorengan.

Proses pembuatan kerupuk terung masih dilakukan dengan cara yang tradisional. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan cita rasa kerupuk terung yang menjadi khas Kenjeran. Proses pembuatan dilakukan di rumah tepat di tepi laut. Selain untuk mempermudah pemasakan hal ini juga untuk menjaga kesegaran terung yang baru. Terung yang masih segar hasil tangkapan dari laut langsung dimasak. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi cita rasa terung. Selain itu proses pembuatan yang berada di tepi laut juga terdapat beberapa resiko, salah satunya yaitu jika air pasang dan terjadi banjir dapat menghambat proses produksi.

“Bukan hanya terungnya saja yang bisa dimanfaatkan. Telurnya pun bisa dimanfaatkan untuk dibuat keripik dan rasanya tak kalah nikmat dari terungnya. Dan kalau sekali produksi itu bisa 2-3 kwintal terung. ” Tutur Sateni pada wawancara kamis (01/03).

Pemasaran kerupuk terung sangat banyak di Kenjeran. Oleh karena itu kerupuk terung menjadi oleh-oleh khas dari pantai kenjeran. Selain memasarkan kerupuk terung di Kenjeran, Suntini juga memasarkan kerupuknya sampai Sidoarjo.

Bukan hanya kerupuk terung, Suntini juga memproduksi kerupuk teripang dan juga terapuh. Untuk harga dari setiap kerupuk dibandrol dengan harga Rp. 200.000 sampai Rp.400.000 per kilonya. Untuk harga kerupuk terung sendiri dibandrol dengan harga Rp.250.000 per kilonya. (*)

Sumber: *Dhian Bintariana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO