Terimbas Normalisasi Sungai Sadar, Ratusan Bangunan Liar Bakal Digusur

Terimbas Normalisasi Sungai Sadar, Ratusan Bangunan Liar Bakal Digusur Bangli di bantaran Sungai Sadar Kota Mojokerto bakal digusur. BPWS segera lakukan normalisasi sungai. foto: yudi eko purnomo/ bangsaonline

Sedimentasi yang hebat serta penyempitan bibir Sungai Sadar secara signifikan dicap sebagai biang keladi ajeknya banjir di Mojokerto.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Mohammad Zaini mengungkapkan, dasar sungai yang membelah dua wilayah pemerintahan setempat kini tinggal 3 meter dari kondisi normal yakni 7 meter. Sedangkan bentang sungai di Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Bangsal tersisa 6 meter dari lebar seharusnya yang mencapai 16 meter.

"Kedalaman sungai Sadar kini tinggal 3 meter dari kondisi normal 7 meter. Sedangkan lebarnya tersisa 6 meter dari 16 meter. Butuh 5 tahun untuk merevitalisasi sungai ini di wilayah Kabupaten Mojokerto jika pihak BPWS Brantas hanya menormalisasi 2 km bagiannya saja," kata Zaini.

Ia memaparkan, tahun ini pihak BPWS akan merevitalisasi sungai ini. Kata ia, proses normalisasi sungai Sadar mulai start Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar 2 km ke timur memasuki tahapan lelang.

"Sekarang sudah lelang. Idealnya ya mulai Gunung Gedangan (Kota Mojokerto) sampai Pungging karena penyempitan dan sendimennya sudah parah," tambahnya.

Kondisi ini, lanjut ia, diperparah dengan adanya pertemuan tiga titik sungai dari Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan. Pertemuan hulu sungai ini membuat arus anak sungai Brantas ini terhambat dan meluap manakala debitnya tengah naik. "Akibatnya ya airnya meluap dan menenggelamkan desa-desa di sepanjang sungai ini," pungkasnya. (yep/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO