SURABAYA-(BangsaOnline)
Apa kerja wakil rakyat Surabaya di gedung dewan yang terhormat di jalan Yos Sudarso? Secara umum, pascapelantikan, anggota dewan masih melakukan orientasi ruang kerja baru. Termasuk, berkoordinasi dengan sesama maupun berbeda anggota fraksi. Meski demikian tidak semuanya begitu.
Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin
Beberapa anggota dewan baru justru masih ada yang belum berbaur dengan anggota dewan lainnya. Hal itu ditunjukkan Dyah Katarina, anggota Fraksi PDI Perjuangan yang juga istri mantan walikota Surabaya Bambang DH. Dyah lebih banyak duduk di luar ruang fraksi dan menyendiri.
"Maklum, beliau kan istri mantan walikota dan wakil walikota. Jadi belum terbiasa bergaul dengan prajurit (anggota dewan fraksi PDIP, Red)," kata salah seorang anggota dewan yang juga satu fraksi dengan Dyah. Padahal, di hari pertama masa jabatan dewan baru, rapat koordinasi telah dilakukan oleh Armudji selaku Ketua Dewan Sementara.
Apa kata Dyah soal itu? "Belum. Aku belum tahu. Ini aja masih lihat kondisi dewan," kata mantan Ketua PKK Kota Surabaya itu. Soal belum berbaurnya dengan anggota sesama Fraksi, istri Bambang DH itu juga masih agak kikuk.
Baca Juga: Reses Perdana, Ning Ais Serap Aspirasi Ratusan Masyarakat di Simokerto
"Saya masih belajar di sini. Gak enak nanti sama yang lain," terangnya.
Sikap protes justru langsung ditunjukkan Fraksi Handap yang merupakan gabungan dari Partai Hanura, Nasdem dan PPP. Fraksi yang berjumlah 6 orang ini protes karena mendapatkan ruangan lebih sempati padahal jumlah anggota mereka lebih banyak jika dibandingkan fraksi lain. FP Handap mendapatkan ruanganyang sebelumnya ditempati Fraksi Partai Damai Sejahtera.
“Kami mendapatkan ruangan yang kecil padahal anggota kami lebih banyak. Ruangan ini jelas tidak representatif untuk kami,” tegas Vinsensius AW anggota fraksi Handap.
Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal
Anggota Partai Nasdem ini berdalih harusya begitu hari pertama semuanya sudah siap untuk dipakai kerja. Ironisnya, belum ada pengaturan, masing-masing fraksi sudah saling mengklaim ruang kerja masing-masing. “Saattransisi antara dewan lama dan baru, harusnya kan jauh hari persiapkan, sehingga kami gak rebut soal teknis seperti ini ,” katanya.
Menanggapi keluhan Fraksi Handap, dalamrapat pimpinan, diputuskan, Fraksi Handap menempati ruangan fraksi Partai Golkar, sementara F Golkar menempati bekas ruangfraksi PDS. Namun demikian, menurut Vinsensius sepertinya Fraksi Partai golkar belum bersedia untuk pindah ruangan, karena telah menempati raung tersebut sejak tahun 1997.
Sekretaris DPRD Surabaya, M Afgani menegaskan, persoalan penggunaan ruangan sudah disdelesaikan dalam rapat pimpinan. Pihaknya hanya membenahi beberapa fasilitas, sehingga nyaman digunakan. “Kita tinggal benahi aja dan bersihkan,” tutur mantan Camat Asemrowo,'' katanya.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News