TUBAN, BANGSAONLINE.com – Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kecamatan Kerek, Kamis (5/4).
Dalam kesempatan tersebut, pihak kecamatan mengundang seluruh Kepala Desa ring-1 terdampak, dan puluhan anggota Forum Masyarakat Kokoh (FMK) yang ada di Kecamatan tersebut yang menjadi penerima manfaat dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Semen Gresik pabrik Tuban.
Baca Juga: Tindak Lanjuti Raker, Komisi I DPRD Tuban Sampaikan Aspirasi ke Kementerian PU
Ketua DPRD Tuban M. Miyadi mengatakan, kedatangannya bersama anggota Komisi A untuk menindaklanjuti terjadinya aksi unjuk rasa yang melibatkan masyarakat sekitar beberapa waktu lalu. Untuk itu, sebagai wakil rakyat pihaknya merasa perlu untuk melakukan kunjungan guna menampung aspirasi, usul, dan saran sebagai win-win solutions agar tidak ada masalah dan dapat dicarikan solusi terbaik.
“Kita mencoba menjembatani permasalahan yang terjadi antara warga dengan PT. Semen Gresik agar ada sinergitas dan tidak terjadi kontradiksi. Semua untuk kepentingan warga dan mejadi evaluasi perusahaan dalam rangka mencurahkan program bisa diselesaikan dengan dialog dan tanpa harus aksi unjuk rasa,” jelas politikus PKB tersebut.
Menurutnya hal itu menjadi alasan kenapa pihaknya berkunjung ke Kecamatan Kerek. Dengan harapan antara keinginan warga dan program dari PT. SG yang sudah direncanakan bisa terealisasi, khususnya pemanfataan dana CSR perusahaan sebesar Rp 250 juta tiap desa ring-1 (26 desa, 3 kecamatan) bisa tepat sasaran.
Baca Juga: R-APBD 2025 Disepakati, Infrastruktur hingga Kesehatan Jadi Fokus Utama DPRD dan Pemkab Tuban
“Semakin banyak industri yang ada di Tuban, semakin banyak pula permasalahan yang timbul dimasyarakat, dan ini harus kita hadapi,” ucap politisi kelahiran Bojonegoro tersebut.
Sementara itu, Manager Bina Lingkungan PT. Semen Gresik Siswanto menjelaskan, dana CSR sebesar Rp 250 juta yang dikelola oleh FMK selama ini fokus untuk pemberdayaan masyarakat. Meskipun pihaknya tidak menampik jika dalam praktek dilapangan pembangunan infrastruktur dan beberapa hal masih belum sesuai harapan perusahaan. Sehingga untuk 2018 ini, pihaknya menggandeng konsultan untuk memaksimalkan program FMK tahun ini.
“Kami tetap berkomitmen akan menyelesaikan program FMK tahun ketiga ini (2018), dengan harapan pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk itu, kami menggandeng rekanan atau konsultan untuk memperoleh hasil yang maksimal,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Kata Komisi I DPRD Tuban saat Tinjau Jalan Desa Leran Wetan yang Rusak Akibat Kendaraan Tambang
Demi mewujudkan upaya tersebut, pihaknya saat ini telah melakukan perekrutan pendampingan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik (P2M-SG) untuk mengawal program FMK tahun ini. (gun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News