PACITAN, BANGSAONLINE.com - Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pacitan hingga detik ini belum bisa memenuhi kebutuhan trombosit. Hartatik, petugas administrasi UDD PMI Pacitan mengatakan faktor tak tersedianya peralatan menjadi kendala untuk bisa menyediakan trombosit.
"Kita belum mempunyai alat untuk itu," katanya, Kamis (3/5).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Menurut Tatik, begitu wanita berhijab ini karib disapa, kebutuhan trombosit sangat diperlukan bagi pasien penderita DBD. "Hanya saja, selama UDD PMI Pacitan berdiri belum bisa mengadakan alat tersebut. Harganya memang mahal," sambungnya.
Namun, untuk ketersediaan darah ia memastikan jika PMI Pacitan masih bisa mencukupi permintaan, baik untuk puskesmas, rumah sakit, ataupun klinik swasta.
Sepanjang Tahun 2017 lalu, tiap bulannya rata-rata permintaan sekitar 387 kantong untuk semua jenis golongan darah. Sedangkan rata-rata pendonor sekitar empat ratusan orang.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Sedangkan pada tahun ini, ia mengungkapkan ada peningkatan permintaan menjadi 400-an kantong setiap bulan, dengan jumlah pendonor sekitar 420 orang. "Sampai hari ini kita masih memiliki stok darah golongan A sebanyak 37 kantong, golongan B sebanyak 112 kantong, golongan O sebanyak 126 kantong, dan golongan AB sebanyak 9 kantong. Selama ini kita masih sangat kesulitan pendonor dengan golongan AB. Karena itu apabila ada pasien yang membutuhkan transfusi darah golongan AB tersebut kita arahkan untuk mencari pendonor dari pihak keluarga," tandasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News