BLITAR, BANGSAONLINE.com - Upacara Grebeg Pancasila untuk memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni, diperingati dengan meriah di Kota Blitar. Upacara budaya, kirab gunungan tumpeng hasil bumi, dan festival lampion menjadi puncak peringatan hari lahir Pancasila.
Grebeg Pancasila dimulai sekitar pukul 15.30 WIB dengan tradisi bedhol pusaka, atau pemindahan pusaka dari rumah dinas Wali Kota Blitar di Jl. Sudanco Supriyadi diarak menuju kantor Pemkot Blitar. Pusaka yang disimpan rapi dalam tiga peti kayu itu berupa Teks Pancasila, Teks Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 dan Bendera Merah Putih.
Baca Juga: Ini Daftar Pejabat Tak Hafal Pancasila dan 40 % Mahasiswa Jabar Tak Hafal Pancasila
Selain itu ada ukiran kayu Burung Garuda dan photo Bung Karno. Benda pusaka tersebut merupakan peninggalan Bung Karno di Kota Blitar yang selama ini disimpan di Istana Gebang Jl. Sultan Agung.
Kemudian tepat pukul 08.00 WIB, acara dilanjutkan dengan upacara budaya dan kirab gunungan lima yang digelar di alun-alun Kota Blitar dari alun-alun menuju makam Bung Karno. Setelah upacara, baru pawai lampion diberangkatkan.
Wakil Wali Kota Blitar Santoso yang menjadi inspektur upacara dalam upacara budaya mengatakan, kirab gunungan dan festival lampion ini merupakan rangkaian acara Grebeg Pancasila untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Acara itu rutin dilaksanakan tiap tahun di Kota Blitar.
Baca Juga: Peraih Rekor Muri Gelar Pameran Lukisan Bung Karno di Situs Ndalem Pojok
"Acara ini digelar sebagai rasa syukur kepada tuhan atas apa yang telah dilakukan masyarakat dan para seniman di Kota Blitar. Di mana memang bersama mereka, kami berjuang sejak 1998 lalu untuk menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Dan cita-cita ini terwujud pada 2016 lalu Presiden Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai hari Pancasila dan hari libur nasional. Di Kota Blitar sendiri kami sering menyebutnya bulan Pancasila," jelas Santoso.
Menurut Santoso, Grebeg Pancasila tahun ini mengambil tema 'Kita Pancasila, Bersatu, Berbagi, dan Bekerjasama'. Tema ini mengajak masyarakat untuk tetap menjaga Pancasila sebagai dasar negara. Masyarakat juga harus mengamalkan sila-sila Pancasila dan menjaga Kebhinekaan.
Baca Juga: Sambut Hari Lahir Pancasila dan Hari Lahir Bung Karno, Situs Ndalem Pojok Gelar Pengobatan Gratis
"Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengusik Pancasila sebagai dasar negara. NKRI harga mati," kata Santoso.
Usai upacara budaya ribuan masyarakat Kota Blitar terlihat tumplek blek memadati jalan-jalan yang menjadi rute pawai lampion. Mereka terlihat antusias menyaksikan jalannya pawai lampion dengan peserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga sekolah di Kota Blitar tersebut. Lampion yang dibawa dalam pawai tersebut menggambarkan lambang-lambang dalam Pancasila.
Baca Juga: Usul Jadikan 1 Oktober Hari Berkabung Nasional, Ini Alasan Lesbumi Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News