BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Ribuan massa pendukung pasangan cabup-cawabup Bangkalan nomor urut 1 dan 2 berencana menggelar unjuk rasa ke Kantor Panwaslu Bangkalan di Jl. Kaffa, Senin (2/7) besok.
Unjur rasa ini dilakukan lantaran paslon 1 dan 2 menilai Pilkada Bangkalan diwarnai banyaknya kecurangan, baik saat pencoblosan, hingga penghitungan suara.
Baca Juga: KPU Bangkalan Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
Ketua timses paslon nomor 1 Masykur Kholil menyebut bahwa kecurangan yang terjadi di Pilkada Bangkalan dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif.
"Kami telah melaporkan ke Panwaslu Bangkalan atas 200 TPS yang tersebar lebih dari 10 Kecamatan se-Kabupaten Bangkalan yang terindikasi ada kecurangan yang dilakukan oleh pihak lain,” kata Masykur Kholil.
Ditanya mengenai bentuk kecurangan, Masykur Kholil menjelaskan ada bermacam-macam. "Seperti yang terjadi di salah satu TPS, ada intimidasi. Sehingga hari ini, saya mendesak kepada panwas cepat menindak lanjuti temuan-temuan yang sudah saya laporkan. Sudah saya sertakan komplit dengan bukti-buktinya,” Masykur.
Baca Juga: Ketua DPRD Bangkalan Ajak Seluruh Pihak Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024
"Demo hari ini adalah sebagai hak menyuarakan kebenaran atas kecurangan yang dilakukan pihak-pihak lain. Jangan sampai ada orang tertentu menganggap bahwa ini bagian penodaan atau mengkotori demokrasi. Ini justru demokrasi untuk memberikan ruang untuk meyuarakan aspirasi terhadap kondisi yang ada, jangan sampai kecurangan yang terjadi terus dibiarkan,” tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Abdul Kadir, Ketua Timses paslon nomor urut 2. Ia mengaku telah mengirim surat pada hari Sabtu (30/06/2018) lalu kepada Panwaslu Bangkalan untuk yang isinya menolak hasil pemungutan suara dalam pilkada Bangkalan. "Penolakan ini karena banyaknya kecurangan yang TSM (terstruktur, sistematis, dan massif),” ujar Abdul Kadir. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News