Bisa Berimbas PHK, RGS Prihatin Penutupan Jebe Koko

Bisa Berimbas PHK, RGS Prihatin Penutupan Jebe Koko Aksi warga Manyar saat demo di Jebe Koko. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Penutupan pabrik PT. Jebe Koko di Jalan Raya Manyar KM 25 Sukomulyo Kecamatan Gresik pasca didemo ribuan warga Jumat (13/7/2018) lalu menyita perhatian Relawan Gerakan Sosial ().

Pendiri H. M. Khozin Ma'sum mengaku prihatin dengan tak beroperasinya pabrik yang memproduksi cokelat mentah tersebut. Kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (17/7/2018), ia menyampaikan bahwa dirinya khawatir penutupan tersebut berimbas pada karyawan.

Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar

"Dampak signifikan selain kerugian ekonomi yang ditimbulkan, karyawan atau buruh Jebe Koko juga dirumahkan sementara," papar Bendahara Umum DPP Badan Kerjasama Ulama dan Pondok Pesantren Indonesia (Bakuppi) ini.

"Kalau penutupan pabrik itu berjalan lama, terus bagaimana dengan nasib karyawan atau pekerjanya? Terus sampai kapan? Itulah yang selalu dikhawatirkan ," imbuhnya.

"Terus siapa yang bertanggung jawab atas karyawan atau pekerja yang libur tidak kerja? Jangan sampai perusahaan akibat menghentikan operasi berakibat pemutusan hubungan kerja (PHK), sehingga bisa menambah angka pengangguran di Kabupaten Gresik, ini yang saya khawatirkan," pungkasnya.

Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik

Sementara H. Khumaidi Ma'un, salah satu kordinator demo membenarkan bahwa tuntutan warga saat demo Jum'at (13/7) lalu adalah melarang PT. Jebe Koko beroperasi sampai bau tak sedap yang ditimbulkan akibat aktivitas pabrik dihilangkan.

"Penutupan pabrik tersebut sesuai kesepakatan antara pihak pendemo dan perwakilan perusahaan sampai bisa menghilangkan limbah bau dengan memasang alat," kata Khumaidi Ma'un kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (17/7/2018).

Menurut Khumaidi, saat ini pihak Jebe Koko tengah mendatangkan alat untuk menghilangkan limbah bau yang diprotes warga Manyar. "Alat (penghilang bau, red) saat ini dalam proses didatangkan dari Amerika Serikat," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO