MALANG KOTA, BANGSAONLINE.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Supit Urang Mulyorejo, Sukun Kota Malang, terbakar, Selasa (24/07) dini hari sekitar pukul 03.00 wib. Tumpukan sampah seluas 4 hektare terbakar, dari total luas tanah sekitar 30 hektare lebih.
Menurut Kiki (25) warga RW 5 Mulyorejo, kebakaran tersebut membuat asap seperti kabut menyelimuti wilayah Mulyorejo. Selain itu, juga menimbulkan bau tidak sedap hingga radius 4 Km.
Baca Juga: Bakar Sampah, Gudang di Kota Malang Dilalap Si Jago Merah
"Warga Mulyorejo mau tidak mau memakai masker sebagai upaya menghindar dari bau sampah yang menyengat. Termasuk upaya antisipasi penyakit sesak nafas atau lainnya," ujar Kiki.
Sementara Sunari, Ketua RW 5 Supit Urang mengatakan bahwa peristiwa terbakarnya sampah di TPA Supit Urang Mulyorejo terjadi hampir tiap tahun, terutama ketika musim kemarau tiba.\
"Kandungan gas metannya cukup besar, berpengaruh dengan terik panas matahari sehingga memberikan efek ke tumpukan sampah," kata Sunari.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Pabrik Kertas di Pandanlandung Malang Terbakar Hebat
"Kalau dari kesengajaan pemulung yang membuang puntung rokok sembarangan tidak mungkin, sebab di situ ladang usahanya. Kami berharap, Pemkot Malang segera menanggulanginya, lewat pemadatan dan pengurukan tanah sesering mungkin," harapnya.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Agus Edi P membenarkan jika kebakaran disebabkan cuaca panas dan angin kencang yang membakar gas metan yang menguap dari tumpukan sampah.
"DLH langsung gerak cepat berkoordinasi dengan dengan OPD terkait seperti BPBD, DPUPR, Disperkim, Dinkes dan instansi lainnya begitu mendengar TPA terbakar. Kami mendatangkan mobil pemadam kebakaran sekian unit, dibantu mobil PMK dari Kabupaten Malang," terang Agus.
Baca Juga: Dewan Minta Pemkab Malang Segera Relokasi Pedagang Pasar Bululawang Pasca Kebakaran
"Personil lintas OPD terus melakukan pemadaman hingga pemadatan atau penutupan dengan tanah sampai siang hari. Alat berat pun diturunkan untuk penutupan sampah dengan tanah," pungkas Agus Edi.
Sementara dr. Khusnul Mu'arif, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang mengimbau agar masyarakat waspada terhadap kebakaran tersebut. Ia menyarankan warga memakai masker.
"Dampak asap dari terbakarnya sampah dapat memberikan penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) jika terhirup berkepanjangan, sekaligus bisa menyebabkan iritasi mata. Bahkan bisa memunculkan racun, jika terlalu lama asap yang dihisapnya," tegas dr. Khusnul.
Baca Juga: Bisa Hasilkan Kompos Pupuk Organik, Khofifah Tinjau TPA Supit Urang Kota Malang
Saat ini Dinkes sudah membagikan sejumlah masker kepada masyarakat terdampak. "Sejauh ini belum ada laporan masuk dari warga yang terdampak. Namun Puskesmas siap menampung jika warga mengalami sakit sesak nafas atau lainnya," pungkasnya. (iwa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News