MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pada hari Rabu (1/8), H. Muhtarom, S.Sos mengakhiri masa jabatannya sebagai bupati Madiun. Acara pelepasan dilakukan dengan menggelar apel di halaman Pendopo Ronggo Djoemono Pemkab Madiun.
Dalam sambutan mengakhiri masa jabatannya, Mbah Tarom sapaan akrabnya, mengungkapkan ada banyak perkembangan-perkembangan dan kemajuan yang ada di Kabupaten Madiun dalam kepemimpinannya selama 10 tahun. Salah satunya perpindahan Pusat Pemerintah Kabupaten Madiun di Mejayan.
Baca Juga: Kabupaten Madiun Raih Internasional Seoul Smart City Award, Berkat KPBU
Perpindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun di Mejayan ini mendapat apresiasi oleh Presiden Jokowi sewaktu datang di Madiun. Yaitu melalui pengguliran dana yang digunakan secara fisik untuk pembangunan dan pembebasan lahan tidak lebih dari Rp 300 miliar.
"Cukup hanya menggunakan waktu 5 tahun dibandingkan dengan daerah lain seperti Mojokerto, Malang, Kediri, dan Probolinggo. Ini merupakan bentuk atensi dan apresiasi Presiden terhadap apa yang sudah kita lakukan," tegasnya.
Di akhir sambutannya, ia berharap hubungan silaturahmi selama ini tetap terjaga seperti saat ia memimpin.
Baca Juga: Di Pertemuan dengan Insan Pers, Pemkab Madiun Ajak Sinergi Kesejukkan Masa Pilkada 2024
"Mudah-mudahan hubungan silaturahmi dengan karyawan karyawati jajaran pemerintah Kabupaten Madiun tetap selalu terjaga dan mengucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Madiun pada waktu memimpin di Pemerintah Kabupaten Madiun," ungkapnya.
Usai pelepasan, bupati dua periode itu mengadakan boyongan (pindahan) dari rumah dinas Bupati ke kediaman sendiri di daerah Ketawang. Acara boyongan pun cukup meriah, karena orang yang telah memimpin Kabupaten Madiun selama 10 tahun ini diiringi oleh para kepala OPD dan camat dengan menaiki kereta hias menuju kediaman pribadinya. (nal/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News