BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kapolres Bangkalan AKPB Boby P Tambunan memberikan pandangan umum tentang keamanan dan radikalisme di Aula Kampus Utama Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Rabu (15/8).
Di hadapan ribuan PKKMABA SAKERA UTM, ia memaparkan kondisi dan situasi di sekitar lingkungan UTM, utamanya ancaman dari paham-paham radikalisme di sekitar Kampus.
Baca Juga: Dukung Program KPN, Kapolres Bangkalan Gelar Tanam Jagung Bersama Forkopimda dan Petani
Menurutnya, ada dua hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus bagi mahasiswa baru (Maba) di UTM, yakni bagaimana menanggulangi pencurian dengan kekerasan (Curas) dan begal yang sering terjadi di daerah sekitar Kampus UTM.
"Kami sudah antisipasi dan upaya-upaya terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Bangkalan secara keseluruhan khususnya di Kecamatan Kamal, Socah, dan Burnih," kata Boby.
Boby berharap kepada para maba itu bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Ia meminta kepada mereka untuk membantu polisi menekan kejadian curas dan begal.
Baca Juga: Gandeng Pewanida Kuala Lumpur, Fkis UTM Abdimas Internasional Kajian Al Quran di Malaysia
"Jadi teman-teman harus paham area mana dan jam berapa yang rawan sehingga terhindar dari aksi kejahatan," pinta Kapolres.
"Kedua, saat ini sudah banyak kampus menjadi berkembangnya paham radikalisme. Sudah banyak mahasisiwa yang mudah menganut paham radikalisme yang akhirnya bermuara pada aksi terorisme. Mahasiswa baru harus dapat menangkal paham radikalisme dan terorisme. Karena saat ini kegiatan radikal di kampus memanfaatkan kepolosan secara psikologis pada mahasiswa yang lagi proses pencarian jati diri," ucap Boby.
Kapolres menegaskan bahwa sikap radikalisme bukanlah budaya bangsa Indonesia. "Terorisme dikutuk di semua negara. Sehingga segala yang berbau radikalisme dan terorisme adalah musuh bangsa karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila," tegasnya. (uzi/ian)
Baca Juga: Peringati HUT ke-73 Humas Polri, Polres Bangkalan Gelar Donor Darah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News