LOMBOK, BANGSAONLINE.com - Gempa bumi yang terjadi di Lombok, Prov. Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat perhatian dari pemerintah pusat, khususnya dari Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Selasa (21/8). Dalam kunjungannya ini, JK sapaan akrab wapres meminta agar segera semua infrastruktur yang rusak akibat gempa segera dibangun.
Secara khusus Wapres JK meminta agar Gubernur Jatim membantu Pemprov NTB dalam hal pemulihan pasca bencana. Salah satu bantuan yang diharapkan adalah menyediakan segala kebutuhan masyarakat Lombok, khususnya bahan bangunan dan semua kebutuhan peralatan untuk memulihkan infrastruktur.
Baca Juga: Pascadebat Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Beberkan Fungsi Strong Collaboration
“Dananya nanti dibiayai oleh pusat, tapi semua kebutuhan bangunan dan logistik semua didatangkan dari Jatim. Alasannya, barang yang didatangkan dari Jatim lebih murah, dibandingkan mendatangkan langsung dari Jakarta,” ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Wapres juga sudah memerintahkan Gubernur Jatim untuk segera berkoordinasi dengan Gubernur NTB terkait hal tersebut. Diharapkan, mulai hari ini sudah dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur bagi masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, ikut berduka cita atas bencana yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu wujud duka citanya, berupa keikutsertaan dan kepedulian mengikuti rapat terbatas bersama Wapres RI, Jusuf Kalla di Lombok NTB.
Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir
Rapat itu dilakukan guna membahas rehabilitasi pasca gempa di provinsi ini dan sekaligus kesiapan Jatim untuk membantu semua hal, termasuk bertukar pengalaman dan sekaligus ikut merehabilitasi kondisi pasca gempa.
“Jatim siap mengirimkan bahan bangunan dan material seperti batu bata, pasir, semen dan lain lain,” ujarnya. Demikian pula, tenaga-tenaga seperti tukang apabila diperlukan. Begitu juga tenaga medis, yang akan standby untuk memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Pakde Karwo juga langsung melakukan konsolidasi dan berkomunikasi dengan Gubernur NTB, TGB M. Zainul Majdi dengan berbagi pengalaman terkait tindakan yang perlu dilakukan pasca terjadi bencana. Atas dasar pengalamanya menangani beberapa kali bencana di Jatim, mulai banjir bandang di Pacitan, erupsi Gunung Kelud di Kediri, sampai yang terakhir bencana gempa bumi di Sumenep.
Baca Juga: Lepas Kafilah MTQ Korpri 2024, Pj. Gubernur Adhy Optimis Jatim Bawa Pulang Gelar Juara Umum
Menurutnya, beberapa tindakan yang harus dilakukan pemerintah yaitu, evakuasi masyarakat, memulihkan semua infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan, pendataan kerusakan dan kerugian akibat bencana, dan penanganan darurat kerusakan akibat bencana. Ia mencontohkan saat terjadi bencana erupsi Gunung Kelud di Kediri, terdapat sekitar 14 ribu rumah mengalami kerusakan.
“Semua perbaikan diselesaikan selama satu bulan, kerjasama dengan masyarakat, Kodam V Brawijaya dan Polda Jatim,” ungkapnya
Ia menambahkan, setiap rumah yang rusak diteliti oleh mahasiswa teknik sipil guna dilakukan pengkategorian, apakah rusak berat, sedang, ataupun ringan. Untuk penanganannya rumah rusak berat diperbaiki oleh 10 tenaga, rumah rusak sedang diperbaiki oleh 7 tenaga, dan rumah rusak ringan diperbaiki oleh 5 orang.
Baca Juga: Pj Sekdaprov Jatim Optimistis Metode Gasing Tingkatkan Kemampuan Literasi Numerisasi
”Erupsi Gunung Kelud tersebut menjadi bencana provinsi bukan nasional. Dimana seluruh daerah terdampak letusan mendapatkan bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim,” ucapnya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News