PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dugaan serangan antraks ke manusia yang ditengarai dialami Suradi, warga Dusun Singkil Desa Gasang, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, masih menjadi misteri yang sulit terkuak. Dinas Pertanian maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyatakan pihaknya masih menunggu hasil penelitian laboratorium. Baik terhadap pasien maupun sampel tanah yang ada di seputaran kandang ternak milik pasien.
Agus Sumarno, Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan kepastian terkait kasus tersebut. "Sebab, saat ini sampel tanah yang kita ambil masih diuji laboratorium di Laboratorium Kesehatan Hewan di Tuban. Mungkin dalam satu dua hari ke depan akan diketahui hasilnya," ujarnya, Senin (3/9).
Baca Juga: Bisakah Penyakit Antraks Menular? Simak Faktanya
Agus menjelaskan, kronologis kejadian itu berawal saat Suradi mencangkuli tempat sampah yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya. Saat itu kedua kakinya masuk ke kubangan sampah, tiba-tiba banyak semut yang mengerubuti kakinya. Tak lama berselang, munculah bintik-bintik merah dan terasa gatal hingga menimbulkan luka hampir di seluruh kulit kakinya.
"Lantaran dinyatakan suspect antraks oleh puskesmas setempat, kami langsung melakukan pemeriksaan lokasi dengan menggandeng Balai Besar Veteriner Jogjakarta, Dinas Peternakan Provinsi, dan Dirjen PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan). Kita mengambil sampel tanah di seputaran kandang, darah sapi milik pasien, tanah galian dan tanah tempat sampah yang pernah dicangkul oleh pasien. Selain itu, kita juga melakukan penyuntikan antibiotik dan vitamin ke semua hewan ternak yang ada di dusun tersebut, serta penyemprotan disinfektan," jlentreh Agus.
Meski belum ada hasil diagnosa laboratorium, akan tetapi Agus menegaskan, kalau pasien sejatinya sudah tidak lagi bersentuhan langsung dengan hewan ternaknya lantaran sudah berusia uzur. "Tiap hari anaknya yang mengurus sapi peliharaannya. Ya kita tunggu saja hasilnya nanti bagaimana," terang dia.
Baca Juga: Antisipasi Wabah Antraks, Pemkab Blitar Terbitkan Surat Edaran
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Pacitan, Dandung Wahyu Wibowo menyampaikan ucapan terima kasih kepada media yang telah memberitakan persoalan tersebut. "Sebab kami mendengar dari publikasi media. Oleh sebab itu, secepatnya kami akan memanggil dinas terkait guna dimintai keterangan atas persoalan itu," timpalnya.
Menurut politikus Partai Golkar ini, kasus tersebut seharusnya tidak terjadi di Pacitan. Sebab ketika muncul tengarai adanya serangan antraks di Pacitan setahun lalu, pemprov sudah turun tangan.
"Kami berharap persoalan tersebut bisa segera teratasi, seandainya benar adanya. Namun kalau tidak benar, pasien yang diduga suspect terserang antraks bisa mendapatkan perawatan medis yang intensif dan layak," pinta Dandung. (yun/dur)
Baca Juga: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pastikan Malang Aman dari Anthrax
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News