PACITAN,BANGSAONLINE.Com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, dr Eko Budiono memberikan klarifikasi terhadap berita yang menyatakan dirinya meragukan hasil pemeriksaan dugaan antraks yang dilakukan Dinas Pertanian. Menurutnya, dalam berita tersebut terjadi kesalahpahaman dan miss informasi.
"Dinkes bukannya meragukan, namun yang kami maksudkan (pemeriksaan, red) sampling pada darah pasien, bukan sampling tanah yang pernah dilaksanakan Dinas Pertanian. Sehingga berita tersebut perlu kita luruskan," ujarnya memberikan ralat, Kamis (13/9).
Baca Juga: Bisakah Penyakit Antraks Menular? Simak Faktanya
Menurut Eko, masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) mempunyai tugas pokok dan fungsi sesuai bidang tugasnya. Satu dengan lainnya secara etika tak bisa mencampuri, hanya sebatas melaksanakan koordinasi. Sama halnya dengan persoalan antraks.
"Dinkes punya fungsi melakukan penanganan dengan memeriksa pasien (manusia). Sedangkan Dinas Pertanian mengambil obyek pemeriksaan terhadap tanah serta hewan. Sehingga kami tidak akan bisa saling mencampuri. Kami hanya pada koridor koordinasi," jelasnya.
Soal pasien suspect antraks, Eko melanjutkan, Dinkes melakukan pengambilan spesimen dari luka kulit yang dialami penderita antraks kulit. Namun hal tersebut tidaklah mudah. Apalagi penderita sudah mendapatkan pengobatan. Sehingga sangat dimungkinkan bakterinya sudah mati.
Baca Juga: Antisipasi Wabah Antraks, Pemkab Blitar Terbitkan Surat Edaran
“Selanjutnya bila diperiksa di laboratorium bisa menimbulkan false negative (negatif semua), yang kemungkinannya bisa positif. Kasus ini memerlukan konfirmasi pemeriksaan laboratorium yang lebih tinggi teknologinya," bebernya. (yun/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News