PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan masih meragukan hasil cek laboratorium bakteri antraks terhadap sampel tanah dan darah hewan di Desa Gasang, Kecamatan Tulakan. Sebelumnya, Dinas Pertanian menyatakan bahwa hasil cek sampel tanah dan darah hewan di sana dinyatakan negatif dari bakteri antraks.
Namun, Kepala Dinkes Pacitan, dr. Eko Budiono mengaku masih gamang atas hasil tersebut. Dia bahkan menduga sampel tanah yang diambil BP Viteriner Jogjakarta salah. Begitu pun pasien suspect antraks atas nama Suradi, saat pengambilan sampel sudah dalam proses pengobatan.
Baca Juga: Bisakah Penyakit Antraks Menular? Simak Faktanya
"Bisa jadi karena salah pengambilan, sehingga hasilnya kurang tepat. Apalagi pasien sudah dalam proses pengobatan, sehingga bakteri mungkin sudah mati," ujarnya, Rabu (12/9).
Menurut Eko, sampai detik ini pihaknya masih menunggu hasil diagnosa laboratorium terhadap 7 pasien yang diduga suspect antraks. Sebab, satu pasien lainnya, yaitu atas nama Daryono warga Karangrejo, Kecamatan Sudimoro, negatif dari bakteri antraks. Melainkan hanya penyakit kutilan.
"Karena itu kami (Dinkes) masih meragukan hasil sampel yang disampaikan Dinas Pertanian yang menyatakan negatif dari antraks. Kami tetap mengimbau, masyarakat waspada dan lebih berhati-hati. Soal tujuh pasien tersebut, kita tunggu hasil laboratorium," tandasnya. (yun/rev)
Baca Juga: Antisipasi Wabah Antraks, Pemkab Blitar Terbitkan Surat Edaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News