SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejumlah anggota DPRD Surabaya mendatangi SMPN 56 Surabaya yang puluhan siswanya melukai diri sendiri dengan cara menyayat pergelangan tangan.
Ketua DPRD Surabaya, Armuji, datang bersama sejumlah anggota Komisi D. "Kami datang untuk mengakhiri fenomena menyesatkan itu. Harus dicegah agar tidak meluas," tegas Cak Ji usai kunjungan ke SMPN 56 Surabaya, Senin (10/9).
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Politikus PDIP yang maju lagi sebagai calon anggota DPRD Jatim Dapil Surabaya ini meminta pihak sekolah dan Dinas Pendidikan mendata siswa yang melukai dirinya sendiri tersebut. Setelah didata, mereka harus mendapat pendampingan dan motivasi.
Armuji mengatakan, dalam kunjungannya, dia juga berbicara langsung kepada para siswa. Dia meminta agar tindakan berbahaya itu tak lagi diulangi. Dia mendorong para siswa untuk mewujudkan mimpi dan cita-citanya. DPRD mendukung langkah Pemkot yang sudah mendatangkan psikolog. Ini bisa memberi jalan keluar segera. Dengan begitu kejadian seperti ini tidak lagi terulang.
"Psikolog harus dikerahkan. Tapi informasinya karena masalah ekonomi. Harus diusut," tandas Cak Ji.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Kedatangan anggota DPRD Surabaya di SMPN 56 Surabaya disambut antusias siswa. Mereka tergugah oleh motivasi dan semangat yang diberikan wakil rakyat di kota ini. Elsa, siswa kelas 7 mengaku senang bisa didatangi anggota DPRD. Dia awalnya hanya tahu ketua DPRD Cak Ji dari foto dan berita. Namun kunjungan itu bisa mengenalkan dirinya dengan anggota DPRD yang lain.
Angggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti juga memberikan motivasi untuk memacu semangat anak-anak belajar dalam kunjungan ke SMPN 56. Dia mendorong para siswa mengejar cita-citanya setinggi mungkin. "Harus punya cita-cita. Mengejar cita-cita itu sama dengan kita berangkat ke suatu tempat harus punya tujuan, agar kita bisa mengatur seberapa beratnya melangkah,” kata Reni.
Sementara Wali Kota Tri Rismaharini kembali menjadi pembicara sekaligus motivator kepada ratusan pelajar di SMP Negeri 56 Surabaya. Kegiatan ini merupakan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang bertujuan untuk meningkatkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) peserta didik, sebagai upaya membentuk moral dan akhlak pelajar.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Ikhsan, Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Candra Oratmangun, serta para guru dan seluruh pelajar SMP Negeri 56 Surabaya.
Wali Kota Risma mengatakan tujuan dari PPK ini adalah untuk membentuk pribadi siswa agar menjadi anak yang lebih baik, dan siap untuk bersaing di era milenial dengan caranya yang lebih kontekstual. Menurutnya, godaan bagi pelajar era sekarang sangatlah besar. Selain godaan kenakalan remaja dan narkoba, juga ada bahaya pengunaan teknologi yang berlebihan.
"Jadi kalian anak-anakku yang kelas tiga, kalau ke depan ingin masuk di SMA yang bagus, mulai sekarang dibatasi dulu untuk bermain gadget dan main game," kata Wali Kota Risma kepada pelajar di SMP Negeri 56 Surabaya, Senin, (10/09).
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Pada kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berpesan kepada para pelajar, jika ada masalah agar tidak ragu bercerita kepada Guru BK (Bimbingan Konselor). Baik ada masalah dengan teman sekolah, rumah, ataupun keluarga. "Kalian sudah besar anak-anakku, kalian sudah SMP. Jika kalian ada masalah, bisa ceritakan ke Guru BK (Bimbingan Konseling). Guru kalian pasti akan membantu mencarikan solusi," pesan Wali Kota Risma. (lan/yul/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News