LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ketersediaan pupuk bersubsidi urea, NPK Phonska dan SP-36 di wilayah Kabupaten Lamongan pada musim tanam kali ini dijamin aman. Hal itu diungakapkan Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lamongan, Ir Rudjito.
Menurut Rudjito, hal itu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah memenuhi target swasembada pangan guna mengamankan ketahanan pangan nasional. “Kami dan seluruh jajaran TNI siap membantu petani. Termasuk dalam masalah pengamanan pupuk. Kami harus pastikan kebutuhan pupuk petani tercukupi,” katanya, Senin (12/11).
Baca Juga: Pemkab Lamongan Bangun 35 Titik Sumur Bor untuk Petani Tembakau Melalui DBHCHT
Dijelaskannya, realisasi pada tahun 2017 lalu pupuk berbagai jenis masih sisa, sehingga masih bisa digunakan pada musim tanam kali ini. "Masih ada sisa tahun lalu, sekitar 65 ton. Sehingga alokasi tahun ini tetap aman. Kalaupun ada Kecamatan yang kekurangan tinggal mengalihkan saja," ujarnya.
Sisa realisasi tahun lalu, jelas Rudjito, pupuk jenis Urea sebanyak 27.774, SP-36 - 4.220, ZA 7.478, NPK 14.302 dan Organik 14.391. "Saya optimis, ketersediaan pupuk di Lamongan aman dan tidak ada kelangkaan," terangnya.
Masih kata Rudjito, hingga saat ini ketersediaan pupuk tidak ada persoalan. Hanya dia meminta petani tidak menggunakan pupuk secara berlebihan karena tanaman akan rentan terhadap penyakit. Petani dianjurkan untuk pemupukan berimbang antara pupuk organik dan non-organik.
Baca Juga: Lewat Metode Budi Daya Greenhouse, Produksi Melon di Lamongan Meningkat
Ahmad Soleh, salah seorang petani asal Desa Dermolemahbang Kecamatan Sarirejo menyatakan, sebagian besar petani telah memulai tanam dan sebagian masih melakukan pembenihan.
"Kebutuhan pupuk sejauh ini tidak ada masalah. Untuk mendapatkan pupuk dari penyalur, petani melalui gapoktan sebelumnya telah mengajukan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sehingga, sesuai perhitungan tidak ada lagi petani yang kekurangan pupuk," katanya. (qom/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News