Cara Damai, NU Afganistan Bebaskan Satu Sandera dari Taliban

JAKARTA (BangsaOnline) – Dengan cara damai, perwakilan ulama Afganistan dari Provinsi Maidan Wardak yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama Afghanistan (NUA) berhasil membebaskan seorang sandera yang diculik oleh keompok Taliban.

Ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum KH As’ad Said Ali, Kamis (18/9/2014). “Mereka berhasil membebaskan sandera beberapa minggu lalu karena membawa nama Nahdlatul Ulama Afghanistan. Alhamdulillah, organisasi Nahdlatul Ulama Afghanistan telah mendapat kepercayaan dari lapisan masyarakat setempat, baik dari kalangan pemerintah maupun oposisi,” cetusnya.

Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT

Menurut As’ad, warta mengenai pembebasan sandera itu menjadi salah satu bagian dalam laporan Workshop NUA 17 September 2014 yang dilaporkan kepada di Jakarta. Workshop sendiri diselenggarakan dalam rangka memperkuat jaringan NUA di seluruh wilayah Afghanistan.

Workshop tersebut diadakan di kantor Noor Educational and Capacity Development Organization (NECDO), Butcher St, Shahr-e-now, Kabul Afghanistan. Sementara dalam laporan juga disebutkan bahwa Gubernur Maidan Wardak telah memberikan salah satu ruangan untuk kantor perwakilan NU Afghanistan, serta akan membantu sepenuhnya NUA dalam mempersiapkan peresmian dan pelantikan pengurusnya.

Setelah ada pelantikan secara resmi, NUA akan secepatnya disosialisasikan ke seluruh Provinsi Afghanistan. Menurut As’ad, dalam waktu dekat pihak NUA juga akan mengadakan silaturahim dengan kedua kandidat calon presiden Afghanistan yaitu DR Abdullah Abdullah dan DR Ashraf Ghani.

“Secara khusus NU Afganistan menyampaikan ucapan terimakasih kepada di Indonesia yang telah mensupport pendanaan, support teknis dan support politis, serta mengharapkan Indonesia untuk hadir dalam pelantikan NUA,” katanya.

Ditambahkan, seperti NU di Indonesia, NU Afghanistan akan bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan serta melayani masyarakat dan tidak terlibat dalam politik praktis.

Berbeda dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di luar negeri yang beranggotakan warga Indonesia, NUA didirikan dan beranggotakan masyarakat setempat. Menurut As’ad, organisasi ini akan mengadopsi AD/ART dari yang ada di Indonesia dengan beberapa penyesuaian terkait regulasi dan kondisi negara setempat

Sumber: NUonline

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO