BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kapolres Bojonegoro, Jawa Timur, AKBP Ary Fadly membeberkan jika perempuan yang disediakan dalam prostitusi online dari berbagai profesi. Bahkan informasinya mulai mahasiswi, hingga pedagang sayur keliling seharga Rp 500 ribu per kencan.
"Dari berbagai profesi (wanita yang disediakan mucikari). Mereka rata-rata orang Bojonegoro. Untuk modus penawaran dan transaksinya melalui media sosial (WhatsApp)," beber Kapolres Selasa, (8/1/19).
Baca Juga: Pria Asal Bogor Dicokok Polisi di Sidoarjo Usai Pekerjakan 4 Anak di Bawah Umur sebagai PSK
Saat ditanya para pemakai Pekerja Seks Komersial (PSK) yang disediakan mucikari bernama Yuliatin (42), Kapolres juga menjawab dari berbagai kalangan. Diduga pemakainya mulai pengusaha hingga pejabat.
AKBP Ary Fadly menyebut saat ini hanya mucikarinya saja yang bisa dijerat hukum. Sebab di dalam perundang-undangan hanya mucikarinya saja yang bisa dijerat hukum.
"Sementara mucikarinya saja, karena di dalam perundang-undangan hanya mucikarinya karena telah memperjualbelikan orang. Untuk pemakainya bisa dikenakan pasal perzinahan apabila ada aduan dari istrinya," terang dia.
Baca Juga: Tawarkan Wanita Dibawah Umur, Pelajar SMA di Surabaya Ditangkap Polisi
Kapolres menambahkan, saat ini tim Cyber Satreskrim masih menelusuri jaringan mucikari lainnya di Bojonegoro. Diduga masih ada banyak pelaku penyedia PSK via online.
Prostitusi online di Bojonegoro terbongkar setelah tim Cyber Satreskrim menangkap Yuliatin (42), mucikari yang menyediakan belasan PSK. Yuli ditangkap saat mengantarkan perempuan berinisial YN ke lelaki hidung belang di Hotel Olympic Jalan Veteran Bojonegoro.
Untuk bisa menikmati wanita-wanita berumur 20 hingga 30 tahun dari seorang mucikari, para pemakai harus mengeluarkan uang mulai Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta rupiah per kencan. (nur/rev)
Baca Juga: Usai Berhubungan Badan, Perempuan 'MiChat' ini Gondol Motor Korban Saat Tertidur Lemas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News