PACITAN, BANGSAONLINE.com - Di tengah persaingan kuliner modern, jajanan tradisional khas Pacitan masih saja bertahan dan bisa dibilang lebih moncer. Bahkan tak sedikit masyarakat yang menggandrungi beragam panganan tradisional itu.
Mulai dari cenil, lupis, dan lontong pecel pincuk. Tak tanggung-tanggung, banyak pendatang dari Surakarta, Jogjakarta, dan Ponorogo, berkunjung ke sebuah lapak di depan rumah tua yang berlokasi di Jl Basuki Rahmat Dusun Gemulung, Desa Tanjungsari, hanya sekadar mampir dan mencicipi bermacam panganan khas tersebut.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Banyak ya, Mas. Pembeli dari luar kota yang mampir ke sini untuk makan lontong pecel ataupun lopis," terang Jumiatin, penjual jajanan tradisional Pacitan, Rabu (30/1) malam.
Menurut Bu Jum, begitu wanita paro baya ini karib disapa, lupis merupakan panganan yang bentuknya seperti lontong. Hanya saja bahan dasarnya dari ketan putih. Cara penyajiannya, diiris bulat-bulat dan ditaburi parutan kelapa serta juruh (gula kelapa yang dicairkan). Yang membuat lebih nyamleng dari cita rasa jajanan ini, kalau disajikan dengan daun pohon jati.
"Kalau soal rasa, tanya sama mbaknya itu. Hampir setiap hari dia ke sini untuk membeli lupis atau lontong pecel," jelas Bu Jum, seraya menunjukkan salah seorang pelanggannya pada wartawan.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Semua kuliner hasil olahan Bu Jum dijual dengan harga sangat murah. Pembeli cukup membayar Rp 3.000 sudah bisa menikmati sepincuk lupis maupun lontong pecel.
"Kecuali kalau tambah lauk, ya harga juga nambah Mas. Tapi kalau yang membeli anak-anak, utamanya anak kos, harga nggak saya tambah meskipun minta tambah lauk seperti tempe goreng misalnya," tutur wanita yang sudah hampir 25 tahun lebih menekuni usaha kuliner jajanan tradisional khas Pacitan ini.
Sementara itu, masih di tempat yang sama, Cantika, salah seorang pelanggan mengaku suka sekali dengan kuliner masakan Bu Jum. Utamanya lontong pecelnya. "Cocok dengan selera saya. Terutama sambalnya memang beda dengan pecel-pecel lainnya. Kalau sayuran sama lontongnya, mungkin sama," pujinya.
Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
Selain soal lontong pecel, gadis berhijab ini juga jatuh cinta dengan lupis olahan Bu Jum. Selain harganya murah, rasanya memang mantap. Apalagi jajanan seperti lupis ini hanya bisa didapatkan di warung Bu Jum, yang setiap harinya buka sejak pukul 16.30 WIB hingga pukul 21.30 WIB. (yun/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News