BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Relawan Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) Madura menggelar rapat koordinasi dan konsolidasi yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Anwar Desa Pateremam Kec. Modung Bangkalan, Kamis (31/01/3019).
KH. Muchlis Muchsin, Wakil Ketua Pusat JKSN mengatakan rakor ini digelar untuk merespons tensi politik yang semakin panas dengan merajalelanya sebaran hoax, adu domba, dan ghibah.
Baca Juga: Targetkan Suara 72 Persen, JKSN Lumajang Deklarasi Siap Menangkan Khofifah-Emil
"Pemilu dan Pilpres ini hanya hajatan lima tahun, jadi bukan pertarungan agama. Oleh karena itu masyarakat jangan sampai memprovokasi yang merugikan kita semua," ujar KH. Muchlis Muchsin.
Terkait hal ini, JKSN menyatakan 8 komitmen untuk menangkal hoax maupun upaya adu domba, Yakni:
1. Berkomitmen untuk memenangkan pasangan Ir H. Joko Widodo dan Kiai Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Baca Juga: Khofifah Suka Riyadhah, Juara Pidato Sejak Sekolah, Santri Kesayangan Kiai Wahab Turcham
2. Pemilu 2019 adalah pemilihan rutin setiap 5 (lima) tahun sekali, bukan Pemilu istimewa apalagi urgent.
3. Memohon kepada ulama dan tokoh agama untuk memberikan fatwa yang menyejukkan umat, bukan membingungkan.
4. JKSN se-Madura mengajak masyarakat untuk menolak hoax, ghibah, dan adu domba yang dapat menimbulkan perpecahan.
Baca Juga: JKSN Kabupaten Mojokerto Deklarasi Dukung Khofifah-Emil dan Barra-Rizal
5. Mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga keutuhan NKRI.
6. Membuat posko pemenangan dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat desa, bahkan ke tingkat dusun.
7. Membuat tim door to door dari tingkat kecamatan sampai ke tingkat desa.
Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
8. Membuat tim sosialisasi pemenangan Jokowi-Ma'ruf dari tingkat kecamatan sampai tingkat desa, serta memperkuat saksi di TPS. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News