BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Hidayutullah Al Muhajirin menggelar Burdah Akbar dan Do'a bersama untuk keselamatan Bangsa Indonesia serta Ummat Islam dari bencana alam, penyakit, dan mara-bahaya, Selasa Malam (26/02/2019)/
Menurut Nahkoda Pondok Hidayatullah Al Muhajirin Ust. Anang Sudarto, Burdah Akbar dan Do'a bersama ini sekaligus merespons kondisi politik saat ini yang semakin panas menjelang coblosan tanggal 17 April mendatang.
Baca Juga: DPRD Bangkalan Tetapkan Raperda Fasilitas Penyelenggaraan Pesantren
"Terutama merespons narasi puisi Neno Warisman yang mencoba membangun opini bahwa pemilihan Presiden ibarat tidak ada bedanya dalam perang, sehingga menjadi polemik antara paslon 01 dan paslon 02, dan ini berimbas ke masyarakat bawah," ujar orang kepercayaan Pengasuh Pondok Hidayatullah Al Muhajirin, KH. Linul Qolbi Hamzah ini.
Menurutnya, membenturkan antara paslon satu dengan yang lain sangat tidak etis. "Seyogyanya bahwa Pilpres ini bagian dari rutinitas politik berdemokrasi setiap lima tahunan," katanya.
"Pondok Pesantren tidak banyak berbuat apa-apa, kecuali sumbangkan do'a untuk keselamatan Bangsa Indonesia serta Ummat Islam dari bencana alam, penyakit dan mara-bahanya," tandas Ustad Anang.
Baca Juga: Motif Penganiayaan Santri Pesantren di Bangkalan Terkuak, Korban Diduga Curi Uang
Ia mengatakan, tidak ada kekuatan yang lebih kuat kecuali dengan do'a. "Ini cara pondok memberikan sumbangsihnya buat negeri tercinta Indonesia," pungkasnya
Burdah Akbar dan Do'a ini diikuti ribuan Muslimin-Muslimat, beserta Tokoh Agama (Toga) Tokoh Masyarakat (Tomas) dari berbagai Kecamatan se-Kabupaten Bangkalan. (uzi/rev)
Baca Juga: Dianiaya oleh Seniornya, Santri Pondok Pesantren di Bangkalan Meninggal Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News