Cuaca Buruk, Petani Cabai di Pamekasan Terancam Gagal Panen

Cuaca Buruk, Petani Cabai di Pamekasan Terancam Gagal Panen Kondisi tanaman cabai di Pamekasan banyak yang mati.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Para petani cabai di Pamekasan saat ini terancam gagal panen akibat cuaca buruk yang terjadi dari awal tahun. Tanaman cabai yang mulai memasuki masa panen banyak yang mati.

Sedangkan, harga cabai rawit besar di tingkat petani saat ini berada di kisaran Rp 4.500 per kilogram.

Baca Juga: Harga Beli Tembakau di Haji Her Capai Rp80 Ribu per Kilogram

Mistiyah (45), salah satu petani cabai di Dusun Songai Rajah, Desa Bujur Timur mengaku resah dengan kondisi tanaman cabainya yang tak berkembang. Padahal, seharusnya saat ini seharusnya sudah memasuki masa panen.

"Cabai rusak lantaran curah hujan yang masih tinggi, sejak awal tahun hingga hari ini," keluhnya saat ditemui sedang berada di ladangnya, Minggu (17/03/19).

Ia menuturkan, hampir satu hektare tanaman cabai milik dirinya mulai rusak, rontok, dan mati.

Baca Juga: Langkanya Pupuk di Pamekasan, Anggota DPR RI Achmad Baidowi Lakukan Langkah ini

"Mungkin karena akibat terlalu banyak air, menyebabkan akar tanaman menjadi busuk, hingga akhirnya rontok dan mati," keluh perempuan yang hanya mengandalkan hasil pertanian ini.

Melihat kondisi tersebut, dipastikan para petani cabai gagal panen. Sebab satu per satu tanaman layu dan mati. Dampaknya, petani mengalami kerugian.

"Sekarang petani banyak yang gagal panen, karena cuaca buruk yang terjadi di musim hujan ini. Padahal biaya perawatan cabai sangat mahal," pungkasnya. (err/rev)

Baca Juga: Hand Tractor On Call, Program Bajak Sawah Gratis untuk Petani Pamekasan, Cukup Telepon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO