SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jamak terjadi di masyarakat bahwa sebuah apresiasi diberikan kepada seorang anak didik yang memiliki prestasi akademik. Seperti, anak dibanggakan karena bisa meraih ranking di sekolahnya.
"Tetapi, kadang kita khilaf memberikan apresiasi kepada ahlul Quran itu kurang. Padahal, sejatinya kalau kita berbicara dunia-akhirat, nanti yang akan memberikan syafaat kita sebagai orangtua di akhirat adalah anak yang ahli Al Quran," jelas Ketua Bidang 4 Yayasan Khadijah Drs. H. Abdullah Sani saat mewisuda 450 peserta dari 9 unit pendidikan, Sabtu (23/3) siang.
Baca Juga: Khofifah Suka Riyadhah, Juara Pidato Sejak Sekolah, Santri Kesayangan Kiai Wahab Turcham
Acara Wisuda Al Quran dalam rangkaian Gebyar Prestasi Al Quran (GPQ) tahun 2019 itu digelar oleh Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah (Yayasan Khadijah Surabaya) bekerja sama dengan Pondok Pesantren Ilmu Al Quran Singosari, Malang.
Sani, sapaan Abdullah Sani mengatakan, tujuan acara wisuda tersebut digelar melalui Yayasan Khadijah ini, yakni memberikan apresiasi kepada anak didik mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA yang sudah bagus bacaan Qurannya.
"Harapannya adalah mereka betul-betul menjadi seorang yang ahlul Quran. Ketika mereka sudah pandai membaca Al Quran, siapa yang memetik buahnya? Yang pasti guru-guru dan para orangtua," ujar Sani.
Baca Juga: Gelar Graduation Ceremony, Kepala SD Khadijah Surabaya Ingatkan Siswa Tetap Istiqomah Salat Duha
Di acara ini, Sani menuturkan bahwa apresiasi yang diberikan kepada siswa-siswi dari beberapa kategori, mulai dari TK sampai SMA. Untuk Kategori TK karena mereka belum bisa membaca, maka apresiasi diberikan kepada anak-anak yang bisa menghafal Al Quran dalam hal ini surat-surat pendek.
"Jadi kita hitung dari belakang mulai Surat An Nas sampai Surat Al Qari'ah. Mereka yang sudah hafal mulai itu kita apresiasi di jenjang TK," tuturnya.
Kemudian untuk jenjang di atasnya itu, Sani menyebutkan juga ada beberapa kategori. Pertama, apresiasi diberikan kepada mereka yang sudah bagus bacaan Qurannya yang sudah diuji secara berlapis. Yakni, diuji di tingkat unit, yayasan, dan terakhir diuji di tingkat PIQ (Pesantren Ilmu Al Quran).
Baca Juga: Khofifah Optimis Bisa Perluas Jangkauan Sekolah Khadijah di Berbagai Daerah
"Dalam hal ini, kalau dari PIQ para pengujinya atau para munaqisnya adalah santri-santri alumni pondok pesantren Al Quran yang diamanati oleh KH Bashori Alwi (Pengasuh Pesantren Ilmu Al Quran Singosari Malang) di tingkat tartil," sebutnya.
Di tingkat tahfidz, yakni mereka yang masuk dalam kelompok hafidz, juga mendapat apresiasi. Misalnya hafalan mereka mulai dari juz 30, juz 1, juz 2, juz 3, juz 4, dan juz 5 dan sudah melalui tahap uji kompetensi berarti sudah lolos uji dan berhak menyandang penghafal enam juz.
"Ketika siswa-siswi Yayasan Khadijah bacaannya sudah bagus, maka mereka boleh memilih beberapa alternatif, salah satunya taranum. Anak-anak yang bacaan Qurannya sudah bagus dan ingin memperkuat keindahan membaca diimbau untuk masuk kelompok taranum. Itu perlu diapresiasi dan tidak perlu diuji, hanya dipersilakan untuk menampilkannya ke depan (panggung)," bebernya.
Baca Juga: Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
Sani menambahkan, hal tersebut sangat penting untuk diapresiasi sehingga anak-anak ada kebanggaan menjadi seorang ahli Quran. Bahkan ia mengaku ada anak-anak yang selalu ikut tiap tahunnya sehingga semakin membanggakan pihak sekolah dan menguntungkan hafalan bagi dirinya yang rutin setor hafalan tiap tahun.
Sani mengungkapkan bahwa pembelajaran Quran kategori tartil dan tahfidz di Yayasan Khadijah Surabaya yakni di jam ke nol aselama 45 menit setiap harinya sebelum masuk ke jam pelajaran pertama.
Hadir dalam acara tersebut, Pengasuh Pesantren Ilmu Al Quran Singosari Malang KH Bashori Alwi, Direktur Bil Qalam PIQ Gus Anas Bashori dan KH. Ahmad Dzul Hilmi Al-Ghozali, wali murid yang juga hafidz Quran serta Imam Masjid Ampel Surabaya.
Baca Juga: Buka Puasa Bersama Yayasan Khadijah, Khofifah: Ilmu Pengantar Kesuksesan Dunia Akhirat
Kemudian Kepala Dinas Pendidikan Prov Jatim Saiful Rachman juga tampak menduduki deretan kursi paling depan. Serta tampak pula Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim H Anwar Sadad, yang kehadirannya saat ini bukan untuk acara partai tapi sebagai salah satu wali murid yang anaknya ikut diwisuda. (ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News