Oesman Jadi Rebutan Pro Prabowo dan Jokowi dalam Pemilihan Pimpinan MPR

Oesman Jadi Rebutan Pro Prabowo dan Jokowi dalam Pemilihan Pimpinan MPR Oesman Sapta setelah terpilih sebagai calon pimpinan MPR lewat voting DPD. Foto: tempo.co.id

JAKARTA(BangsaOnline) Dewan Perwakilan Daerah diklaim solid mencalonkan Oesman Sapta Odang sebagai pimpinan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR). Oesman menyatakan tak ada nama lain yang dicalonkan. "Nama ini bisa dicalonkan lewat dua kubu, Koalisi Merah Putih maupun Indonesia Hebat," kata Oesman,­ ketika ditemui di kompleks parlemen Senayan, Selasa, 7 Oktober 2014.

Sebelumnya diberitakan, senator asal Kalimantan Barat, Oesman Sapta terpilih sebagai calon pimpinan MPR dari unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) melalui mekanisme voting dalam Sidang pleno DPD di Komplek Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (6/10) malam. Berdasarkan hasil voting, Oesman mendapat 67 suara dari 122 surat suara dan anggota DPD yang hadir. Jumlah tersebut jauh mengungguli delapan calon pimpinan MPR dari DPD.

Oesman mengatakan telah berkomunikasi dengan dua belah kubu. Kubu pendukung Prabowo menawarkan posisi wakil ketua, sementara pendukung presiden terpilih Joko Widodo menyodorkan posisi sebagai Ketua MPR. Oesman mengatakan belum memutuskan pilihan mana yang akan diambil.

Menurut Oesman, kesepakatan memilih salah satu opsi dari dua kubu itu bukan di tangan dirinya, melainkan musyawarah seluruh senator. "Tapi DPD lebih condong posisi ketua," ucapnya.

Ihwal hubungan dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, Oesman membantah hubungannya memburuk karena polemik kepemimpinan ganda di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Prabowo dan Oesman sama-sama mengklaim sebagai Ketua HKTI. "Hubungan saya baik-baik saja," ujarnya.

Rencananya hari ini parlemen akan menggelar rapat paripurna pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Berhubung peserta rapat belum kuorum, paripurna ditunda sampai 11.30 WIB. Kedua kubu, koalisi pendukung Prabowo Subianto dan presiden terpilih Joko Widodo, menggandeng Dewan Perwakilan Daerah. Koalisi Jokowi malah setuju posisi Ketua MPR dari DPD.

Baca Juga: Alasan PDIP Pecat Jokowi dan Kelucuan Pidato Gibran Para-Para Kiai

Sementara Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Syaifullah Tamliha mengatakan partainya cenderung bergabung dengan koalisi pendukung Joko Widodo. Syaifullah menyebut kaki partainya sudah enam puluh persen berada di kubu Jokowi.

“Pukul empat subuh (tadi pagi), kami sudah mendapatkan tawaran dari RI-2 terpilih (Jusuf Kalla). Terjemahkan sendiri, yang mewakili Jokowi juga ada,” kata Tamliha di sela-sela rapat internal Fraksi PPP di gedung DPR lantai 15, Selasa, 7 Oktober 2014.

Menurut Tamliha, pertemuan Koalisi Prabowo di Hotel Mulia tadi malam tetap tak memberikan kursi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat kepada PPP. "Ini yang namanya koalisi itu bagi-bagi kekuasaan," ujarnya. "Kalau sampai detik terakhir mereka (Koalisi Prabowo) tidak berubah sikap, dan tidak menampung aspirasi kami untuk menjadi Wakil Ketua MPR, jangan salahkan kami berpindah ke lain hati."

Ketika ditanya kapan dan di mana pertemuan dengan Jusuf Kalla, Tamliha mengatakan, "Tidak enak saya sampaikan di sini." Ia menolak menjelaskan lebih jauh. "Kami terus melakukan komunikasi dari tadi malam sampai tadi pagi termasuk dengan koalisi Indonesia Hebat.”

Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat, Ustadz Adi Hidayat Bantah Gantikan Gus Miftah Jadi Stafsus Presiden

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO