PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sudah hampir sepekan ini, udara di Pacitan cukup panas. Ninik Setyorini, Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan Pemprov Jatim wilayah Pacitan mengatakan, panasnya udara itu disebabkan karena saat ini ada pola tekanan rendah 1004 hPa di laut Arafuru bagian barat dan pola sirkulasi angin di Samudra Hindia Barat Sumatera. Hal ini sebagaimana rilis yang disampaikan BMKG.
"Hujan intensitas sedang-lebat berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian timur, Perairan Kepulauan Masalembu, Perairan Pulau Bawean, dan Perairan utara Jawa Timur. Hujan dengan intensitas ringan terjadi di Perairan Gresik, Selat Madura, Perairan Selatan Jatim dan Samudera Hindia selatan Jatim," ujarnya, Senin (8/4).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Untuk kondisi angin, lanjut Ninik, arah angin didominasi dari arah Barat Daya - Barat Laut. Di mana kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur 16 knots (30 km/jam) dan Samudera Hindia selatan Jatim 28 knot (52 km/jam).
"Tinggi gelombang di Selat Madura antara 0.3 - 0.5 meter dan laut Jawa bagian timur antara 0.3 - 0.8 meter. sedangkan di Samudera Hindia selatan Jatim antara 1.5 - 3.5 meter," jelas istri dari Wabup Pacitan Yudi Sumbogo ini.
Ninik mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang laut yang mencapai 3.5 meter di Samudera Hindia selatan Jatim dan Perairan selatan Jatim. "Mohon untuk tetap berhati-hati dan senantiasa update informasi cuaca sebelum beraktivitas," pesannya. (yun/rev)
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News