PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dinas kesehatan (Dinkes) Pacitan mengimbau ke seluruh puskesmas untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap serangan leptospirosis. Hal ini dipicu banyaknya pasien yang menderita penyakit yang dibawa oleh tikus tersebut.
Wawan Kasianto, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Pacitan mengatakan, serangan leptospirosis ini berawal pada tahun 2017 dan terjadi di Puskesmas Ketro, Kecamatan Tulakan. Dari kasus tersebut akhirnya dikembangkan.
Baca Juga: Waspada Penyakit Leptospirosis di Musim Hujan, Gubernur Khofifah Imbau Masyarakat Terapkan PHBS
"Dan ternyata di beberapa puskesmas lain juga menemukan pasien serupa. Seperti di Kebonagung, Tegalombo, Candi, dan juga Punung, serta Donorojo," kata Wawan, Rabu (10/4).
Menurut pejabat eselon IIIb ini, sejatinya serangan leptospirosis sudah terjadi beberapa waktu lalu. Namun puskesmas baru bisa mendeteksi pada tahun 2017. "Berangkat dari temuan itulah, saat ini kami mengimbau kepada seluruh puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan dini. Selain itu mereka juga sudah dibekali dengan sarana berupa rapid test. Dengan sarana ini akan bisa mendeteksi pasien terserang leptospirosis yang diawali dengan gejala klinis yang mengarah," bebernya. (yun/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News