Aksi Walkout Wartawan Warnai Pelantikan Direksi PDAM Malang

Aksi Walkout Wartawan Warnai Pelantikan Direksi PDAM Malang Wakil Bupati Malang Sanusi saat melantik dua direksi PDAM.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Pelantikan Direktur Umum dan Direktur Teknis PDAM Kabupaten Malang diwarnai aksi walkout oleh awak media, Rabu (24/4). Mereka yang sejatinya diundang untuk meliput, malah pulang karena merasa diusir oleh salah seorang staf humas, bernama Anton. 

Peristiwa itu bermula ketika awak media akan mengambil gambar pelantikan di kantor perusahaan yang saat ini ganti nama menjadi Perusahan Milik Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan tersebut. Namun, saat itu sebagian wartawan dicegat oleh Anton, yang meminta agar pengambilan gambar dilakukan dengan antre.

Baca Juga: Perumda Tirta Kanjuruhan Prioritaskan SPAM di 2 Kecamatan di Malang Selatan

Mendengar hal itu, Cahyono selaku koordinator media spontan menyuruh rekan-rekan wartawan untuk meninggalkan lokasi. “Ayo keluar dan kita tinggalkan acara ini,” cetus Cahyono yang juga diikuti sejumlah wartawan lainnya.

Meski sempat dilakukan pendekatan oleh beberapa staf humas, namun para wartawan tetap meninggalkan lokasi. Cahyono mengaku kesal karena dirinya sebagai wartawan merasa dihalangi saat bertugas.

“Kecuali mereka tidak tahu tugas wartawan, apalagi kita diundang. Kalau ambil gambar saja dihalangi yo'opo se?,” gerutu Cahyono.

Baca Juga: Warga Bumi Mondoroko Malang Keluhkan Air Kerap Kotor Berwarna Cokelat Pekat

Hal senada disampaikan oleh Rochim, wartawan salah satu televisi swasta. Ia mengaku heran ketika dihadang staf humas untuk tidak mengambil gambar. “Di acara besar seperti kegiatan Presiden saja wartawan bebas mengambil gambar, asal tidak melanggar batas yang ditentukan,” singkatnya.

"Pengambilan gambar harus antre ini tidak masuk akal, karena setiap momen angle-nya kan berbeda," cetusnya. "Jika wartawan televisi tidak mungkin bisa bergantian, bisa kehilangan momen dalam kegiatan pelantikan itu. Itu alibi mereka untuk melakukan pengusiran secara halus," imbuhnya.

Terkait hal ini, Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan, Syamsul Hadi mengatakan bahwa pihaknya tidak berniat membatasi atau mengusir wartawan dalam melakukan tugas. Namun ia menolak memberikan penjelasan lebih jauh saat ditanya terkait pengambilan gambar yang harus antre.

Baca Juga: Perumda Tirta Kanjuruhan Jalin Kerja Sama dengan Perum Perhutani

"Koordinasi saja dengan Bagian Umum atau pihak panitia,” ujar Syamsul. (thu/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO