SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Kasus surat suara tercoblos duluan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) di Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, terus bergulir. Masyarakat kepulauan kini meluruk Kantor Badan Pengawas Pemilu (Pemilu) Kabupaten Sumenep, Senin (06/05).
"Kami datang ke Bawaslu ini untuk meminta kejelasan terkait belasan laporan yang sudah dimasukkan atas dugaan terjadinya kecurangan di pulau Masalembu," kata Ach. Supyadi, Praktisi Hukum sekaligus Kuasa Hukum dari masyarakat Masalembu.
Baca Juga: Bawaslu Sumenep Luncurkan Pemetaan Kerawanan Pilkada 2024
Sejumlah tokoh pemuda dari Masalembu tersebut tiba di Kantor Bawaslu sejak pukul 09.00 pagi, namun baru ditemui oleh Ketua Bawaslu Sumenep Anwar Noris, SH pada pukul 12.00 siang. Anwar Noris saat itu tiba didampingi Imam Syafi'ie, M.H, Divisi Hukum Data dan Informasi.
Saat warga Masalembu menanyakan progres laporan dugaan kecurangan dalam Pemilu, terjadilah diskusi sengit cenderung panans. Hal ini disebabkan masyarakat Masalembu tidak puas dengan apa yang dipaparkan oleh Bawaslu.
"Karena saya ngerti dan paham tentang hukum, oleh karenanya kami tanya tugasnya sampean ini. Laporan kami sudah samapai mana kok gak ada kejelasaannya? Kami ingin ahu perkembangan progres reportnya,” jelas Supyadi dengan suara keras dan lantang di hadapan Ketua Bawaslu.
Baca Juga: KPU Sumenep Mulai Lakukan Perakitan Kotak Suara Pemilu 2024
Tak terima dengan nada keras yang dilontarkan para masyarakat kepulauan, Anwar Noris tiba-tiba langsung berdiri dan menantang Supyadi untuk berkelahi.
"Kamu mun atokara ben engko' neng eloar (Kamu kalau mau bertengkar dengan saya di luar)," ucap Anwar dengan nada tinggi.
Sekadar diketahui, dugaan kecurangan yang terjadi di Pulau Masalembu akibat surat suara Pemilu DPR RI hingga DPRD kota/kabupaten sudah tercoblos kepada salah satu caleg DPRD asal PDIP.
Baca Juga: KPU dan Bawaslu di Sumenep Kembali Peringatkan Parpol soal ini
Sebagaimana disampaikan oleh Supyadi, bahwa ada satu laporan kecurangan yang dilaporkan ke Bawaslu adalah tertangkap tangan.
"Ingat, di antara kecurangan-kecurangan yang dilaporkan ke Bawaslu tersebut itu ada satu laporan yang tertangkap tangan. Kejadian itu bukan hanya diketahui, melainkan sudah tercoblos, dan kejadian ini tertangkap tangan saat melakukan pencoblosan suara," ungkap Supyadi didampingi warga Masalembu lainnya. (aln/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News