Mahfud MD Difitnah Keturunan Pengkhianat Bangsa, Bagaimana Respon Keluarga Madura?

Mahfud MD Difitnah Keturunan Pengkhianat Bangsa, Bagaimana Respon Keluarga Madura? Prof Dr Mahfud MD saat sowan ke KH Maimun Zubair di Sarang Rembang Jawa Tengah. foto: istimewa/bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr yang dikenal sebagai tokoh suka bicara blak-blakan kini mendapat serangan keras. Tokoh asal Madura itu difitnah sebagai keturunan pengkhianat negara bernama Aryo Among Koro. Bukan hanya itu. yang dikenal sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) itu juga difitnah sebagai penganut Syiah.

Fitnah terhadap itu diposting di medsos atas nama Zain Akbar dengan judul Asal Usul . Postingan itu dikonek ke akun Kancah Politik. Postingan itu diawali dengan kalimat: Ini Fakta. Bukan Hoax. Dalam postingan itu disebut bahwa keturunan Penghianat Negara, Aryo Omong Koro Orang Madura, Moyangnya Profesor .

Baca Juga: Takziah ke Rumah Duka Ibunda Mahfud MD, Khofifah: Insya Allah Husnul Khotimah

Menurut postingan itu, Aryo Omong Koro orang pribumi kaki tangan penjajah Belanda. Aryo dikirim ke Aceh pada 1874 melawan rakyat Aceh, tapi gagal dan mati pada 26 September 1906. Dia dikubur di Bangkalan Madura.

Masih menurut postingan itu, Aryo Omong Koro Bajingan. Sedang Aceh bisa bertahan karena GARIS KERAS.

Baca Juga: Hj Siti Chodijah Akan Dimakamkan Sore ini Setelah Kedatangan Mahfud MD di Pamekasan

Lalu bagaimana respon keluarga di Madura? Firman Syah Ali, keponakan , menegaskan bahwa postingan itu hoax dan fitnah keji. Kepada BANGSAONLINE.com, Firman yang pengurus wilayah NU Jawa Timur ini menegaskan bahwa sama sekali tidak ada darah Bangkalan.

“Pak total orang Pamekasan yang numpang lahir di Sampang. Jadi kalau di Bangkalan pernah ada tokoh bernama Aryo Among Koro antara tahun 1874 sampai tahun 1906, itu bukan nenek moyang Prof . Itu pun kalau benar ada tokoh tersebut. Jangan-jangan keberadaan dan kisah tentang tokoh tersebut juga hoax, sebab banyak orang Bangkalan tidak kenal dan tidak tau,” tegas Firman Syah Ali kepada BANGAONLINE.com, Rabu (8/5/2019).

Baca Juga: Ibunda Mahfud MD Wafat di Pamekasan, Tinggalkan 6 Anak, 30 Cucu dan 50 Cicit

(Firman Syah Ali. foto: istimewa/bangsaonline.com)

Selain itu, tutur Firman, ayah Mahfud MD adalah bin Mahmoddin bin Hasyim dan terus ke atas merupakan orang biasa. "Jadi Pak Mahfud bukan keturunan tentara Belanda atau Ningrat Bangkalan. Mahmoddin ayah Pak Mahfud adalah petani yang kemudian jadi PNS. Sedangkan Hasyim kakeknya adalah petani sambil ngajar ngaji," tegasnya. 

Sedang dari jalur ibu, adalah keturunan Bhujuk Abdul Qidam Sumenep alias Pangeran Pandiyan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan para bangsawan Bangkalan waktu itu.

Baca Juga: Penjual Kopi Ceritakan Kronologi Pembacokan yang Terjadi di SGB, Gara-Gara Hal Sepele

Menurut dia, memang pada masa pra kemerdekaan RI, beberapa pribumi Hindia Belanda alias inlanders bergabung menjadi tentara Hindia Belanda alias KNIL.

“Tentu saja termasuk sebagian orang Madura bergabung ke dalamnya dan disebut Barisan Madura. Pasca Kemerdekaan tepatnya pada periode Republik Indonesia Serikat, Belanda membentuk Pasukan Cakra, yang terdiri dari pribumi Madura. Namun setelah Negara Madura bubar, pasukan ini justru menjadi pejuang negara semua, termasuk ikut memadamkan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS),” tegasnya.

Hanya saja, tegas Firman, baik Barisan Madura maupun Pasukan Cakra di atas, sama sekali tidak ada satu pun yang nenek moyang .

Baca Juga: Satpol PP Segel Warkop di SGB, Diduga Jual Miras hingga Jadi Tempat Pembacokan

Ia berdoa, semoga pihak-pihak yang menyebar hoax tentang keturunan Aryo Among Koro segera diberi hidayah oleh Allah, bertaubat atas dosa besarnya menyebarkan fitnah yang keji. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Minta Pesawat yang Bisa Mendarat di Matahari':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO