Kue Cucur jadi Kenangan Terindah Bagi Warung Yu Sri dengan Bupati Indartato

Kue Cucur jadi Kenangan Terindah Bagi Warung Yu Sri dengan Bupati Indartato Sri saat menunjukkan dagangan kue cucur yang menjadi kesukaan Bupati Pacitan Indartato. foto: YUNIARDI S/ BANGSAONLINE

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Rasanya hampir seluruh masyarakat mengenal kue cucur. Jajanan tradisional ini memang sangat melegenda. Bahkan sejak nenek moyang lalu, sudah banyak yang memproduksi kue berbahan tepung beras ini untuk camilan santai bersama kerabat dan handai taulan.

Namun di , kue cucur bisa dibilang sangat eksklusif, lantaran menjadi salah satu panganan yang digemari Bupati Indartato dan sempat menjadi kenangan terindah bagi salah satu warung kopi. Hal tersebut seperti disampaikan Tukijem, seorang emak penjual kue cucur yang berlokasi di Timur Pendopo Pemkab , Kamis (20/6).

Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

Bagi Yu Sri, begitu Tukijem karib disapa, ada kenangan sangat berkesan dengan kue cucur itu. "Gara-gara berjualan kue cucur, Pak In (Bupati Indartato, Red) berkenan mampir ke warung saya dan mencicipi jajanan cucur tersebut," kata ibu tiga anak ini mengenang delapan tahun silam, saat warungnya kedatangan tamu istimewa, yaitu Bupati Indartato.

Sekalipun hanya warung kopi emperan tanpa fasilitas mewah, namun orang nomor satu di Pemkab tersebut berkenan mampir seraya minum kopi dan ramai-ramai menyantap kue cucur. Indartato kala itu datang bersama sejumlah kepala dinas dan ajudan pribadinya.

"Pak In orangnya grapyak, tak membedakan orang kecil. Beliau juga minum kopi sambil menyantap beberapa kue cucur. Itu yang membuat saya dan keluarga begitu terkesan sampai saat ini. Hanya gara-gara berjualan kue cucur, warung makan saya sempat didatangi Pak Bupati," cerita Yu Sri, bangga.

Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...

Saat ini ia masih terus berjualan cucur kesukaan Bupati Indartato tersebut. Ia mengakui, cucur tersebut memang bukan hasil olahan tangannya. Namun ia ambil dari salah seorang pembuat kue rumahan. "Untuk satu kue saya jual Rp 1.500. Tapi saat Pak Bupati datang ke sini, saya sempat ketiban rezeki lumayan banyak. Sebab, Pak In membayar lebih dari harga. Matur nuwun Pak Bupati, semoga berkenan datang ke sini lagi untuk mencicipi kue cucur," harap Yu Sri. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO