SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konstelasi politik di Kota Surabaya makin meningkat menjelang makin dekatnya Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020. Bursa kandidat Calon Wali Kota Surabaya secara informal mulai terbuka. Sejumlah polling dan jajak pendapat pun mulai dilakukan.
Terbaru, Forum Muda Demokrasi (FomDem) merilis 10 nama yang dianggap layak dan punya kompetensi untuk berkompetisi dalam ajang Pilwali Surabaya 2020. Sepuluh nama itu didapat berdasarkan penjaringan yang dilakukan oleh internal FomDem. Pernyataan itu disampaikan ketua FomDem, Rusman Hadi.
Baca Juga: Bawaslu Kota Surabaya Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Pilkada 2020 ke Pemkot dan DPRD
"Bisa dibilang sepuluh nama ini adalah figur calon Wali Kota Surabaya versi anak muda," terang Rusman, Jumat (5/7).
Rusman mengungkapkan, figur muda layak didorong sebagai pemimpin karena anak muda memiliki idealisme yang tinggi. Karena itu masyarakat bisa memiliki harapan integritas terhadap pemimpin muda ini.
Selain itu, lanjut mantan Bendahara Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jatim ini, anak muda memiliki semangat perubahan dan terobosan. Karena itu memberi harapan bagi masyarakat yang menginginkan perubahan dan kemajuan yang lebih konkret.
Baca Juga: Dilantik Besok Sore, Ini Harapan Warga Surabaya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baru
"Saat ini tren pemimpin muda sangat positif. Lihat saja, Azwar Anas di Banyuwangi, Baddrut Tamam di Pamekasan, Thoriqul Haq di Lumajang, dan Mas Emil di Trenggalek yang kemudian dilanjutkan Mas Ipin," urai Rusman.
Rusman membeberkan sepuluh nama yang mereka jaring itu berasal dari berbagai latar belakang politik maupun ormas. Mereka juga cukup dikenal dan punya prestasi di lembaganya.
Rusman membeberkan, saat dua tahun menjelang Pilgub Jatim, FomDem juga merilis 14 tokoh muda yang layak menjadi Wakil Gubernur Jatim. Dua di antaranya adalah Azwar Anas dan Emil Dardak yang saat ini menjadi Wagub Jatim. Ini adalah ikhtiar FomDem dalam kehidupan berdemokrasi. Masalah hasil akhir, pihaknya menyerahkan pada masyarakat dan partai politik.
Baca Juga: Pascapilkada, Jaman Jatim Evaluasi Pembekuan Jaman Surabaya
Sepuluh tokoh itu adalah, Eri Cahyadi (Birokrat), Mochamad Nur Arifin (Bupati Trenggalek), Azrul Ananda (Profesional), KH. Zahrul Azhar As'ad (Golkar), Abid Umar Faruq (mantan Ketua Ansor Jatim), Bayu Airlangga (Ketua Muda Mudi Demokrat), Ari Kusuma (Ketua Sekber Relawan Khofifah-Emil), Muhammad Faridz Afif (Ketua GP Ansor Surabaya), Fuad Bernardi (Ketua Karang Taruna Surabaya), Lia Istifhama (Fatayat NU).
"Semuanya berusia muda, masih di bawah 45 tahun. Tapi punya basis massa, jaringan politik dan prestasi," pungkas aktivis pemuda Jatim kelahiran Sumenep ini. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News