SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr Alwi Shihab, mantan Menteri Luar Negeri era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang kini Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Organisasi Kerjasama Islam (UKP-TTOKI) tak mau dipanggil Habib. Penolakan itu disampaikan menjawab pertanyaan BANGSAONLINE.com saat media ini menjemput tokoh NU keturunan Arab Hadhrami itu di VIP Bandara Juanda Surabaya, Senin (8/7/2019).
Lho, kenapa? Bukankah Alwi Shihab berhak menyandang Habib mengingat punya silsilah sayyid atau keturunan Nabi Muhammad SAW lewat Ali Bin Husin, cicit Rasulullah SAW?
Baca Juga: Ajaib, Pohon Sahabi, Tempat Rasulullah Berteduh, Kini Masih Tegak Subur di Yordania
“Qurash Shihab juga tak mau (dipanggil Habib),” kata Alwi Shihab dalam perjalanan dari VIP Bandara Juanda Sidoarjo menuju Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Prof Dr Qurash Shihab adalah kakak kandung Alwi Shihab yang dikenal sebagai pakar tafsir dan mantan Meteri Agama RI. Qurash Shihab dikenal alim dan telah melahirkan karya monumental yakni Tafsir Al-Misbach. Tapi, seperti tutur Alwi Shihab, ia tak mau dipanggil Habib.
(Dari kiri ke kanan: Dr Immanuel, Dr Alwi Shihab, Em Mas'ud Adnan, M.Si dan Iksan HB saat di ruang VIP Bandara Internasional Juanda Sidoarjo Jawa TImur sebelum menuju Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Foto: istimewa/bangsaonline.com)
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Lalu apa masalahnya? Menurut Alwi Shihab, menyandang gelar Habib itu berat. “Habib itu ada maqamnya sendiri,” kata Alwi Shihab yang lulus S-1 dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ujung Pandang dan meraih dua gelar master, masing-masing dari Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dan Universitas Temple Amerika Serikat.
Alwi Shihab menegaskan bahwa seorang Habib, akhlaknya harus mulia dan terjaga dari perbuatan tercela. “Saya takut tak sesuai akhlak (Habib),” tegas Alwi Shihab yang meraih dua gelar doktor dari Universitas Ain Syam Mesir dan Universitas Temple Amerika Serikat itu.
“Masak Habib mencaci maki orang,” kata Alwi Shihab yang pernah mengajar di Hartford Seminary dan Harvard Divinity School Universitas Hrvard Amerika Serikat.
Baca Juga: Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi
Alwi Shihab datang ke Jawa Timur dalam rangka menjadi narasumber rapat kerja guru di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Mantan Menko Kesra yang kini jadi Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan OKI itu banyak mendapat penjelasan dari Dr KH Asep Saifuddin Chalim, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, tentang perkembangan pondok pesantren yang diasuhnya. Dari Pacet Mojokerto Alwi Shihab menuju Gedung Negara Grahadi Surabaya bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam acara di Jawa Timur itu Alwi Shihab selain bersama Dr Immanuel, investor dari Portugal juga didampingi Iksan HB dan Em Mas'ud Adnan, Komisaris Utama HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.COM. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News