Sebagai ulama yang lahir dari keluarga pesantren, Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memiliki banyak anekdot yang membuat orang tertawa. Seperti ditulis Em Mas’ud Adnan dalam buku berjudul “Presiden Dur Yang Gus Itu, Anehdot-Anehdet KH Abdurrahman Wahid”, Gus Dur bercerita peristiwa lucu yang dialami KH A Fattah Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang Jawa Timur.
Pada suatu malam, tutur Gus Dur, listrik padam, sehingga keadaan di sekitar pondok gelap gulita. Kiai Fattah sedang merokok santai di luar rumah. Tidak berapa lama, salah seorang santri lewat.
Baca Juga: Gus Dur Ucapkan Selamat Natal, Rocky Gerung Jawab: Saya Gak Serius Beragama
Melihat ada yang sedang merokok, maka si santri itu mendekat. “Sa’sedotan, kang,” kata santri itu kemudian. Maksudnya, ia minta barang satu isap saja, sebagaimana kebiasaan yang berlaku umum antar sesama santri, di pesantren.
Maka Kiai Fattah pun diam-diam memberikan rokok yang sedang diisapnya. Pada saat diisap oleh si santri, ternyata nyala rokok itu menimpa wajah sang kiai. Begitu mengenali wajah si empunya rokok, seketika si santri lari tunggang-langgang sambil membawa rokok sang Kiai.
“Hei, rokokkku ojok digowo, rek (Hei, rokok saya jangan dibawa, nak),” teriak sang kiai.
Baca Juga: Puisi Prof Dr 'Abd Al Haris: Pimpin dengan Singkat, Gus Dur Presiden Penuh Berkat
Mendengar suara sang Kiai, santri itu bukan berhenti. Tapi larinya makin kencang. Ia malu. Tadi ia mengira yang roko’an itu sesama santri. (BANGSAONLINE.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News