SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Belasan siswa SMA di Kota Sampang diciduk pasukan Satpol PP karena berkeluyuran pada jam pelajaran sekolah, alias bolos, Senin (23/9). Penangkapan belasan siswa tersebut, atas laporan masyarakat karena banyaknya siswa yang bolos dan sering mangkal di beberapa tempat.
Razia siswa yang dipimpin langsung oleh Kabid Penegakan Perda dan Ketertiban Umum, Satpol PP Sampang Chariyah Khadijah, S.H. itu, menyisir sejumlah tempat yang biasa digunakan pelajar untuk nongkrong saat bolos sekolah.
Baca Juga: Pungli Bazar Pendidikan dan Jambore Terendus Masuk ke Disdik Sampang?
Dari hasil razia, petugas Satpol PP menangkap sebanyak 16 pelajar yang lagi asik bermain playstation (PS). Dari 16 pelajar, 7 pelajar di antaranya adalah siswa SMAN 1 Sampang yang cukup favorit di Sampang.
Chairiyah, Kabid Penegakan Perda Satpol PP mengaku sangat menyayangkan dengan tindakan pemilik usaha PS yang berusaha menyembunyikan keberadaan para pelajar saat hendak ditertibkan.
“Seharusnya pemilik game memberlakukan larangan bagi para pelajar pada saat jam sekolah. Kita tidak bisa hanya menyalahkan siswa dalam hal ini. Sebab pada saat jam sekolah, maka menjadi tanggung jawab sekolah. Jadi apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, lalu siapa nanti yang harus bertanggung jawab,” papar Chairiyah.
Baca Juga: Dua Rangkaian Hari Jadi Sampang Diterpa Isu Pungli, Lembaga Sekolah Jadi Sasaran
Sementara itu, salah seorang wali murid yang dihubungi Satpol PP merasa malu karena anaknya terjaring razia saat jam pelajaran sekolah. Dirinya sangat kecewa dengan guru SMAN 1 Sampang yang tidak bisa menerapkan disiplin terhadap siswa didiknya. Padahal SMAN 1 tergolong sekolah favorit dan menerapkan sistem pendidikan yang baik.
"Harusnya pihak sekolah bertanggungjawab saat pelajaran sekolah. Jangan biarkan siswa bolos, kalau perlu panggil orang tua muridnya," ungkap wali murid ini yang tidak mau disebutkan namanya. (hri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News