BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Forum Komunikasi Ulama dan Masyarakat Bangkalan Selatan (Forkoum Bangsel) dan Universitas Trunojo Madura (UTM) membangun kerja sama dalam rangka pembangunan Bangkalan Selatan. Kerja sama itu dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak, Rabu (25/09/2019).
"Harapannya dengan kerja sama ini UTM dapat mewujudkan perjuangan para ulama untuk membangun masyarakat sejehtera yang berkeadilan sosial yang berlandaskan nilai-nilai islami ala ahlussanah waljamaah, sesuai dengan visi dan misi Forkoum Bangsel," ujar Ketua Forkoum KH. Abdul Khoeir Siraj, S.Ag dalam sambutannya.
Baca Juga: Gandeng Pewanida Kuala Lumpur, Fkis UTM Abdimas Internasional Kajian Al Quran di Malaysia
Dalam kesempatan itu, KH. Abdul Khoeir Siraj juga menjelaskan bahwa Forkoum Bangsel merupakan forum yang baru dibentuk pada Maret 2019 lalu, Meski demikian, Forkoum saat ini sudah memiliki pabrik pakan berkapasitas 7-10 ton per hari, dalam rangka memenuhi kebutuhan peternak binaan.
"Di bidang pertanian dan perkebunan, Forkoum fokus untuk budidaya jagung, tanam pohon kayu putih, serei, alpukat, dan sudah disiapkan 15 Ha tanah tidur (kosong). Dan kita sudah bekerja sama dengan masyarakat Bangsel," tambahnya.
Sedangkan di bidang pendidikan, Forkoum ingin membangun pendidikan karakter akhlakul karimah. Yakni, berharap nanti mampu membangun pondok mahasiswa di sekitar UTM demi terciptanya pendidikan yang berkarakter sesuai dengan ahlussunnah wal jamaah.
Baca Juga: Viral di Medsos, Mahasiswi di Bangkalan Dianiaya Pacarnya
Sementara Rektor UTM Dr. Drs. Ec. Syarif, M.Si memaparkan bahwa masyarakat Bangkalan Selatan (Bangsel) memiliki potensi yang sangat besar dan luar biasa, baik dari aspek pendidikan, pesantren dan pertanian. Ia mencontohkan ternak bebek yang lagi dibudidayakan oleh Forkoum.
Oleh karena itu, ia sengaja membawa rombongan pimpinan komplit ke Pondok Sirojul Mubtadin Kampung Paserean, Desa Sukolilo Timur Labang. Rombongan dimaksud, mulai dari Wakil Rektor dan Kepala Biro.
"Hal ini, memang lebih fokus kepada pengembangan Bangkalan sebagai kaki Suramadu, fokus UTM saat ini lebih kepada pengembangan Bangkalan Selatan yang menjadi proritas. Selain itu, memang UTM jadikan sebagai kampus rakyat. Jadi, siapa saja boleh masuk ke UTM, bahkan di ruangan saya (Rektor) disiapkan untuk ruang para kyai, santri, dan masyarakat. Agar ruangan tersebut dapat digunakan untuk membicarkan terkait pengembangan Bangkalan, lebih-lebih para tokoh Bangkalan Selatan agar dapat menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan," ucapnya. (uzi/ian)
Baca Juga: IFO UTM Siapkan Kurikulum OBE agar Lulusan Relevan dengan Dunia Kerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News